Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Tim Penggerak PKK membangun dan mengaktifkan dapur sehat untuk mengatasi permasalahan kekerdilan di Desa Penagan, Kabupaten Bangka.
"Kami berharap dapur sehat ini bisa menjadi pusat edukasi dan pemahaman kepada para calon ibu dan ibu-ibu yang memiliki anak balita agar mampu menyajikan makanan sehat dan bergizi kepada balitanya sehingga terhindar dari risiko kekerdilan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Babel Fazar Supriadi Sentosa di Desa Penagan, Kabupaten Bangka, Senin.
Ia mengatakan dapur sehat diresmikan di Desa Penagan karena angka kekerdilan di wilayah itu sejak dahulu cukup tinggi.
Ia menjelaskan BKKBN Babel bersama TP PKK Babel dan pihak desa serta kecamatan bekerja sama menggelar dapur sehat untuk mengedukasi para ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita.
"Sengaja kita gelar di rumah salah satu warga yang anaknya mengalami kekerdilan agar ibunya bisa belajar dan anaknya dapat makanan bergizi," katanya.
Ia mengatakan dapur sehat tidak hanya diterapkan di Desa Penagan, namun dari seluruh desa lokus yang berjumlah 309 desa, sudah 50 persen yang menerapkan pola kerja sama ini dengan dukungan anggaran dari Dana Desa di desa masing-masing.
"Dengan belajar di dapur sehat, para ibu dapat menerapkan di rumah. Untuk bantuan makanan sehat dan bergizi tidak bisa diberikan setiap hari karena anggaran di pemerintah desa tidak cukup," katanya.
Anggota Tim Stunting BKKBN Pusat, Viktor Hasiholan Siburian yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengatakan BKKBN diberi amanah untuk mengatasi kekerdilan.
Namun, katanya, sebagai tim pelaksana harian penurunan kasus kekerdilan secara nasional, BKKBN juga tidak bisa bekerja sendiri, dengan hanya melibatkan PKB dan PLKB di kecamatan dan desa yang ada di seluruh daerah.
Oleh karena itu, BKKBN selalu bersinergi dengan organisasi perangkat daerah di lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kecamatan hingga desa agar dapat bekerja sama menurunkan angka kekerdilan sehingga dapat mencapai Indonesia Emas pada 2045.
"Di 2045 kita harus mencapai Indonesia Emas yang dimulai dari hari ini karena anak-anak yang lahir saat ini akan mengisi pembangunan di 2045. Dan saat ini saja tingkat persaingan antartenaga kerja sangat tinggi sehingga kita harus menghindari anak-anak dari risiko kerdil," ujarnya.
Dengan peresmian dapur sehat untuk mengatasi kekerdilan ini diharapkan apa yang telah dirancang BKKBN dapat berlanjut dan BKKBN terus berkomitmen untuk mengejar target menurunkan angka kekerdilan di 14 persen bahkan di Kabupaten Bangka bisa "zero stunting".
Perwakilan Kepala Desa Penagan Ismail mengucapkan terima kasih karena telah memilih desa itu untuk peresmian dapur sehat guna mengatasi kekerdilan. Desa Penagan pada empat tahun lalu sempat mendapatkan julukan sebagai desa yang memiliki kasus kekerdilan tertinggi di Babel dengan jumlah lebih dari 100 anak.
Namun, dengan upaya pemerintah desa dan pemda, jumlah 100 lebih anak itu turun drastis menjadi 10 orang karena setiap tahun selalu mendapat bantuan untuk anak-anak tersebut, seperti beras, biskuit, dan susu.
"Kami banyak dapat perhatian dan bantuan pemerintah, bahkan rutin dapat dana bantuan dari pemerintah pusat sekitar Rp 200 juta untuk membantu anak-anak di desa ini," kata Ismail.
Berita Terkait
Pemkab Bangka Tengah realisasikan program makan bergizi gratis pada 2025
9 Desember 2024 22:57
GM PLN Babel wujudkan dukungan PLN pada SGD's lewat program TJSL cegah stunting
6 Desember 2024 06:13
PT Timah - AIMI gelar "Kemunting" tekan stunting di Cupak
2 Desember 2024 19:00
Pangkalpinang raih penghargaan percepatan penurunan stunting
21 November 2024 17:45
Bangka Barat ciptakan lingkungan ramah tumbuh kembang anak
20 November 2024 19:10
Staf Ahli: Kasus Stunting di Bangka mampu dituntaskan
20 November 2024 17:51
BKKBN paparkan 5 pasti & 5 standar baru Audit Kasus Stunting 2024
20 November 2024 14:10
Pemkab Bangka Tengah intervensi kasus stunting hingga ke desa
20 November 2024 09:04