Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyambut baik rencana investasi industri pelet kayu yang akan dilakukan Koperasi Energi Terbarukan Indonesia (Kopetindo) di daerah itu.
"Beberapa minggu lalu pengurus koperasi telah melakukan pembicaraan awal dengan Bupati Bangka Barat, mereka melirik daerah ini untuk pengembangan industri pelet kayu yang selama ini dikenal sebagai energi baru pengganti batu bara," kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangka Barat, Yuwanda Eka Putra di Mentok, Sabtu.
Menurut Yuwanda Eka Putra, Kopetindo berniat melakukan investasi di Bangka Barat karena di daerah itu banyak lahan bekas tambang yang bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman bahan baku pelet kayu.
Selain itu, ujar dia, Bangka barat saat ini juga telah memiliki pelabuhan pengumpan, yaitu Pelabuhan Tanjungular, yang dinilai sangat layak untuk pengiriman barang hasil produksi ke daerah maupun negara lain.
Yuwanda mengatakan, pelet kayu merupakan produk pengganti batu bara yang biasanya berbahan baku tanaman kenaf atau rami jawa (Hibiscus Cannabinus), tumbuhan semak yang tingginya bisa mencapai tiga meter.
"Karena tanaman kenaf ini termasuk jenis semak maka mudah tumbuh, bahkan di lahan bekas tambang dan lima bulan sudah siap panen," katanya.
Dengan potensi besar tersebut, pihak Kopetindo berencana menanam tumbuhan kenaf dengan memberdayakan masyarakat setempat, hasil panen dari tanaman ini kemudian akan diolah di pabrik untuk menghasilkan pelet kayu.
Pelet kayu selain untuk bahan bakar pengganti batu bara, juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, antara lain bahan baku doortrim mobil, dashboard dan lainnya. Untuk produk pelet kayu sebagai bahan bakar selama ini sudah banyak yang diekspor ke Korsel dan Jepang.
"Jika rencana ini berlanjut, nantinya mereka bekerja sama dengan masyarakat dan mendirikan pabrik di Bangka Barat," ujarnya.
Untuk menuju ke arah tersebut, menurut dia, jika tahun ini mulai proses berbagai persiapan, maka tahun depan baru bisa dimulai.
Ia berharap rencana bisa terus berjalan lebih serius karena dengan adanya investasi ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
"Saat ini masih dalam proses penjajakan dan persiapan, sedangkan untuk perizinan tetap akan kita bantu. Mudah-mudahan mereka serius," kata Yuwanda.
Berita Terkait
Pemkab Bangka Barat dan calon investor mengkaji rencana lokasi pabrik
16 Januari 2023 14:24
Pemkab Bangka Barat jajaki kerja sama pengembangan industri pelet kayu
6 Januari 2023 18:08
Pembangunan pabrik CPO di Kacung tingkatkan kesejahteraan petani lokal
18 September 2024 21:06
Sukirman: Investasi industri sawit tingkatkan kesejahteraan masyarakat
11 September 2024 21:27
Pabrik CPO di Desa Kacung beroperasi akhir 2024
9 Agustus 2024 16:43
Bangka Barat promosikan potensi daerah dalam Apkasi Otonomi Expo
21 Juli 2023 13:31
Pelabuhan Tanjungular tumbuhkan harapan baru ekonomi Bangka Barat
25 Februari 2023 09:29
Bangka Barat siapkan akses jalan pengembangan Pelabuhan Tanjungular
17 Februari 2023 14:03