Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pabrik pengolahan kelapa sawit atau "crude palm oil" (CPO) yang berlokasi di Desa Kacung diperkirakan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.
"Sejauh pemantauan kami di lapangan, perkembangannya cukup bagus dan saat ini sudah masuk dalam proses pembersihan lahan, sementara proses izin juga sudah berjalan," kata Kepala Dinas PMPTSP Kabupaten Bangka Barat Yuwanda Eka Putra di Mentok, Jumat.
Ia mengatakan, investor dalam hal ini PT Bukit Terang Sejahtera menyiapkan investasi sekitar Rp143 miliar untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di Desa Kacung, Kecamatan Kelapa.
Ia mengatakan saat ini perusahaan telah melakukan tahapan pembersihan dan pembukaan lahan di lokasi rencana pembangunan pabrik tersebut.
"Untuk izin sudah berlangsung, rencananya akan beroperasi di akhir tahun ini. Nilai investasi Rp143 miliar, yang sudah direalisasikan sekitar Rp4,35 miliar," katanya.
Pihak perusahaan diperkirakan akan memproduksi CPO sekitar 25-36 ton per hari dengan suplai tandan buah segar dari para petani kelapa sawit yang ada di sekitar pabrik.
Selain mengolah CPO, kata dia, tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut juga melakukan pola hilirisasi produk lain, seperti minyak goreng, sampo dan sabun.
Ia mengatakan Pemkab Bangka Barat mendukung penuh pembangunan pabrik CPO di Desa Kacung ini karena akan memberikan dampak positif bagi pemerintah daerah maupun masyarakat setempat.
"Pihak perusahaan akan merekrut pekerja dari warga lokal, sedangkan dari sisi pemerintah tentu investasi ini akan menambah pendapatan asli daerah, contohnya dari penerimaan negara bukan pajak dan pajak lainnya," katanya.