Koba, Babel (ANTARA) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Algafry Rahman mengunjungi enam desa yang merupakan kampung warga keturunan Tionghoa menjelang Tahun Baru Imlek 2574.
"Menjelang imlek atau tahun baru bagi warga keturunan, saya berkunjung ke enam desa yang mayoritas dihuni warga Cina sebagai bentuk rasa menghormati dan menghargai keberagaman," katanya di Koba, Selasa.
Enam desa atau kampung Tionghoa yang dikunjungi orang nomor satu di Bangka Tengah itu adalah Desa Pedindang, Desa Mangkol, Kelurahan Dul, Desa Kebintik, Desa Beluluk, dan Desa Benteng.
Bang Ayi sapaan akrab bupati, mengatakan bahwa kegiatan anjangsana ke kampung Tionghoa ini merupakan bentuk silaturahmi dari pemerintah daerah kepada warga keturunan yang akan merayakan imlek pada 22 Januari 2023.
"Kunjungan kita ke beberapa desa di Kecamatan Pangkalanbaru ini juga ingin menyampaikan bahwa pemerintah daerah hadir untuk menciptakan rasa aman dan damai kepada warga keturunan yang akan merayakan imlek," ujarnya.
Ia mengatakan, Bangka Tengah sangat menjunjung tinggi keberagaman dan kebhinekaan demi persatuan dan kesatuan.
"Warga kita tidak etnis melayu saja, tetapi juga etnis Tionghoa yang sudah hidup berdampingan selama berabad-abad," katanya.
Menurut mantan Ketua DPRD Bangka Tengah ini, bahwa tidak ada lagi pemisah antara etnis Melayu dan Tionghoa karena mereka sudah membaur menjadi satu dalam kehidupan sosial.
"Bahkan sangat banyak terjadi kawin silang antara orang Melayu dengan warga keturunan China, itu membuktikan bahwa selama ini kita hidup sangat damai," ujarnya.
Sebagai bentuk perhatian, pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk memastikan bahwa warga Tionghoa di Bangka Tengah akan aman dalam merayakan imlek.
"Tolong selalu jaga kerukunan dan keamanan di daerah masing-masing," pinta bupati.