Belitung (ANTARA) - Direktur Utama PT Timah Tbk Achamd Ardianto meresmikan Kantor Produksi Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mempermudah koordinasi, sinergisitas, dan kolaborasi dalam menjalankan aktivitas bisnis perusahaan.
"Hari ini kita meresmikan kantor baru Unit Produksi Belitung ke Belitung Timur, agar lebih dekat dengan IUP perusahaan," kata Achamd Ardianto di Belitung, Rabu.
Ia mengatakan Kantor Unit Produksi Belitung yang baru ini sebelumnya merupakan kantor Wilasi Belitung Timur yang kemudian direnovasi, sehingga dimanfaatkan sebagai kantor Unit Produksi Belitung agar sinergi dan kolaborasi lebih mudah terbangun.
"Sesuai dengan mandat MIND ID kehadiran kami semoga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah dan stakeholder," ujarnya.
Menurut dia, dengan kepindahan kantor Unit Produksi Belitung ke Desa Lenggang Belitung Timur diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi ekonomi masyarakat dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan masyarakat.
"Dengan adanya aktivitas perkantoran di sini diharapkan juga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, sinergitas dan kolaborasi lebih dapat terbangun. Karyawan timah juga bagian dari masyarakat Belitung Timur yang juga memiliki responsibility terhadap daerah ini," katanya.
Ia menyebutkan PT Timah Tbk berkomitmen untuk mendukung Kabupaten Belitung Timur bersama Pemerintah, masyarakat dan stakeholder. Untuk itu, diharapkan PT Timah Tbk dapat didukung dalam menjalankan tugasnya.
"Kami hadir di sini mewakili pemerintah dan masyarakat umum dalam hal ini pemegang saham. Menginginkan yang terbaik bagi kita semua, hasil optimal yang bisa memberikan kebaikan tidak hanya kepada perusahaan tapi pemerintah dan masyarakat," katanya.
Asisten 1 Setda Beltim Sayono mengatakan pindahnya kantor ke Beltim itu untuk mendekatkan komunikasi, maka mereka mengapresiasi PT Timah Tbk melakukan hal itu.
"Kita harus dukung ini. Ke depannya akan banyak yang bisa kita lakukan dan kita sama-sama lakukan terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Beltim," katanya. ***1***
