Jakarta (ANTARA) - Keberhasilan An Se Young dalam menjuarai nomor tunggal putri Indonesia Masters 2023 diakui tidak lepas dari dukungan para penggemar Tanah Air, yang ikut menonton pertandingan babak final di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
Pebulu tangkis asal Korea Selatan itu menjuarai Indonesia Masters untuk kedua kalinya setelah mengalahkan wakil Spanyol Carolina Marin lewat pertandingan tiga gim 18-21, 21-18, 21-13.
"Ada faktor dukungan dari penonton di Istora. Saya berterima kasih sekali pada penggemar bulu tangkis di Indonesia untuk dukungan yang diberikan," kata An Se Young pada sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Unggulan ketiga mampu bangkit dari ketertinggalan gim pertama dan mulai menemukan pola permainannya pada gim kedua. Pada poin kritis, An Se Young juga mampu mempertahankan konsistensi dan tidak terburu-buru mematikan lawan.
Meski lelah dan muncul perasaan ingin menyerah, namun An Se Young tetap meneruskan permainannya secara maksimal dibantu dengan dorongan semangat dari pelatih.
Baca juga: Ganda Putri China rebut gelar pertama di Indonesia Masters 2023
"Hasil tadi juga tak lepas dari peran pelatih. Kadang saya sudah mau menyerah tapi pelatih selalu mendorong agar terus berjuang. Masih ada hari esok untuk tampil lebih hebat lagi," katanya menceritakan.
Titik balik terjadi pada gim ketiga, ketika An Se Young mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal 8-10 menjadi 14-10 berkat mengamankan enam poin berturut-turut.
Selain itu Marin juga sempat mendapat penanganan tim medis karena cedera yang ia alami di tengah pertandingan. Hal itu memberi peluang bagi An Se Young untuk memanfaatkan kesempatan dengan mengejar poin tambahan.
"Saya tidak tahu cederanya ya, tapi titik balik pada gim ketiga. Saya merasa masih ada tenaga jadi berusaha keras untuk mengejar poin demi poin," ujarnya menceritakan.
Usai mengulangi kesuksesan turnamen di Bali pada 2021, kini An Se Young ingin beristirahat dan memanjakan dirinya setelah melalui pertandingan-pertandingan berat.
Menikmati hiburan, mencoba kuliner, menonton film, hingga tidur menjadi pilihan untuk mengistirahatkan badannya sebelum menatap turnamen lainnya.
"Kalau saya sendiri tidak mau melihat lebih jauh, tidak mau memikirkan nantinya ke Eropa atau ke turnamen mana. Bagi saya yang penting memberikan yang terbaik di turnamen yang sedang dimainkan," katanya.
Baca juga: Final Indonesia Masters 2023: Pelatih tunggal putra bangga atletnya ciptakan "All Indonesia Final"