Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat angka kelahiran bayi dalam dua dekade terakhir mengalami penurunan cukup drastis, karena semakin berkurangnya perkawinan usia dini di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Mengalami penurunan cukup tajam jika dibandingkan dengan SP2010 yakni dari 2,54 poin turun menjadi 0,3 poin," kata Statistisi Madya BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sri Hapsari di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan fertilitas atau tingkat kelahiran bayi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurun dalam dua dekade terakhir. Sensus penduduk 2000 mencatat
angka TFR sebesar 2,60 yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 2-3 anak selama masa reproduksinya.
Sementara Long Form SP2020 mencatat TFR sebesar 2,24 yang berarti hanya sekitar dua anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya. Kondisi ini
menunjukkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menuju Replacement Level.
"Ini menunjukkan Babel menuju Replacement Level, namun penurunannya harus terus dijaga agar penduduk tumbuh seimbang," katanya.
Ia menyatakan kabupaten atau kota di Babel dengan ASFR 15-19 tertingi yakni Kabupaten Bangka Barat sebesar 56,20 persen dan Kota Pangkalpinang terendah sebesar 15,55 persen.
Penurunan angka fretilitas remaja ASFR 15-19 yang cukup cepat disebabkan oleh pendewasan umur perkawainan perempuan yakni usia 19 tahun, sehingga mendorong penurunan total kelahiran.
"Ini tidak lepas dari meningkatnya partisipasi perempuan dalam pendidikan menengah dan tinggi juga dalam dunia kerja," katanya.