London (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (8/2) mendesak pemerintah Inggris untuk mengirimkan pesawat tempur ke Ukraina.
Dalam lawatannya ke Inggris, Rabu, Zelenskyy bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
"London telah berdiri bersama Kiev sejak hari pertama dan sejak detik dan menit pertama perang," ujar Zelenskyy dalam pidato sambutannya di hadapan Parlemen Inggris.
Zelenskyy juga turut berterima kasih kepada Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang telah turut membantu mendesak negara-negara Barat untuk mengirimkan tank ke Ukraina.
"Inggris telah mengulurkan tangan membantu kami ketika dunia masih kebingungan bagaimana harus bereaksi. Boris, Anda meminta bantuan yang lain ketika yang itu tampaknya mustahil. Terima kasih," ucap Zelenskyy.
Setelah bertemu Sunak, Zelenskyy berkunjung ke Istana Buckingham untuk berjumpa Raja Charles dan menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada warga Ukraina.
"Di Inggris, Raja adalah pilot angkatan udara. Di Ukraina hari ini, setiap pilot angkatan udara adalah raja," katanya.
"Saya akan meninggalkan Parlemen hari ini, terima kasih sebelumnya atas pesawat Inggris yang sangat kuat," lanjutnya.
Sementara itu, Inggris mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia yang menargetkan enam entitas dan delapan individu, kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Akhir Perang Ukraina dalam kendali Donald Trump
14 Desember 2024 18:23
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
13 Desember 2024 12:13
PBB serukan masyarakat global cegah eskalasi konflik Ukraina
3 Desember 2024 10:17
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31