Pangkal Pinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membanggakan kohesi sosial masyarakat kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena keberagaman suku, agama maupun asal usul di Bumi Serumpun Sebalai itu
"Di provinsi yang masih muda dan relatif kecil ini, keberagaman masyarakat adalah keniscahayaan. Saya selalu kampanyekan kohesi sosial masyarakat di Babel ini bagus," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan dengan keberagamn suku, agama maupun asal usul tidak pernah menimbulkan gejolak sosial.
"Karena sejak ratusan tahun yang lalu, masyarakat Babel sudah hidup berdampingan dan rukun dalam keberagaman, bagaikan Indonesia kecil. Tidak ada kerusuhan sosial, isu sara, juga perilaku yang membedakan asal usul dan agama. Di sini rumah ibadah agama yang berbeda pun saling berdampingan," katanya.
Ia menyampaikan kohesi sosial masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi modal sosial untuk menarik investor.
"Kita berharap investor bisa datang dengan nyaman. Di saat gejolak sosial terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sempat beberapa investor merasa was was juga. Namun, Alhamdulillah tempat kami dimata investor internasional masih dianggap aman. Ini yang harus kami jaga," ungkapnya.
Ia mengharapkan agar pemuka agama, tokoh masyarakat dapat bersinergi untuk memerangi narkoba, serta menurunkan angka pernikahan dini dan perceraian.
Sepakat dengan Pj Gubernur, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi kerukunan masyarakat di Kep. Babel dalam kegiatan peresmian Gedung SBSN dan launching Siskohat Mobile, pencanangan Kelurahan Sadar Kerukunan dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Vihara Sheng Te bdi di Kelurahan Bacang.
"Betul apa yang diungkapkan Pj Gubernur, Babel ini ibarat Indonesia kecil. Berbicara mengenai rumah ibadah yang berdampingan, saya rasa sudah agak jarang kita temui. Namun, di Babel ada. Mudah mudahan kita semua bisa merawat ini dengan baik," katanya.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Yaqut Cholil untuk mengajak masyarakat untuk mencintai NKRI.
"Dengan terus merawat keragaman yang kita miliki sebagai sebuah kekuatan. Kita punya Pancasila yang menyatukan kita. Ini menjadi titik sepakat dari segala perbedaan yang kita miliki," katanya.
Sementara itu di akhir kegiatan Menteri Agama RI melakukan penandatanganan prasasti diantaranya prasasti peletakan batu pertama pembangunan Vihara Sheng Te dan gedung ruang kelas baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bangka Barat.