Belitung (ANTARA) - Petugas dari kanto Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan pemeriksaan sebanyak 40 sampel makanan berbuka puasa di Belitung Timur.
Kepala Loka Pom Belitung, Asruddin di Manggar, Rabu mengatakan kegiatan pemeriksaan makanan berbuka puasa ini dilakukan guna mengantisipasi adanya makanan berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya.
"Seperti formalin, boraks, metahnyl yellow, dan rhodamin B," katanya.
Menurut dia, kegiatan pemeriksaan tersebut juga melibatkan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Belitung Timur.
"Kegiatan hari ini adalah dalam rangka pengawasan keamanan pangan pada bulan Ramadhan sampai nanti menjelang Idul Fitri," ujarnya.
Ia menyebutkan, sebanyak 40 sampel makanan berbuka puasa tersebut dibeli dari para penjual di wilayah Simpang Renggiang dan Manggar.
"Sebanyak 40 sampel makanan yang diambil secara acak dari pedagang dilakukan pengujian dengan metode test kit untuk mendeteksi adanya kandungan bahan-bahan berbahaya," katanya.
Ia menyampaikan, 40 sampel makan berbuka puasa tersebut tidak terdeteksi mengandung zat dan bahan berbahaya.
"Kami tidak menemukan bahan-bahan berbahaya tersebut," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung Timur, Yulhaidir di Manggar Rabu mengatakan berdasarkan hasil pengujian sampel makanan berbuka puasa tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Selain itu, lanjut Yulhaidir, berdasarkan hasil pemeriksaan Loka Pom Belitung selama empat tahun terakhir makanan berbuka puasa di Belitung Timur juga layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Dikatakan dia, hal ini karena para penjual takjil sudah mengikuti aturan yang berlaku.
“Masyarakat yang menjual takjil memang sudah mengikuti aturan yang sudah diawasi. Kalau kami di Dinas Kesehatan di Bidang Pangan, begitu juga dengan Loka POM yang selalu mengawasi kegiatan ini secara keseluruhan,” katanya.