Depok (ANTARA) - Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menjelaskan mengapa pengobatan alternatif Ida Dayak menjadi viral dan pasiennnya membludak.
"Hasil dari berbagai riset, sedikitnya ada 7 alasan orang menggunakan pendekatan pengobatan alternatif," kata Devie Rahmawati di Depok, Kamis.
Pertama, kata Devie, masyarakat merasa optimis. Namanya orang sakit tentunya ingin sembuh segera, karena kesehatan ialah harta utama kehidupan. Oleh karenanya, alternatif menjadi jalan optimisme mencari kesembuhan.
Kedua, lanjutnya, geografis. Masyarakat di wilayah tertentu terkendala akses untuk ke fasilitas kesehatan. Kalaupun tersedia, masih belum sempurna fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas kesehatannya.
Ketiga, kata dia, historis. Pendekatan alternatif, menurutnya, sesuatu yang dekat dengan tradisi Indonesia. Karena tidak asing, maka masyarakat juga percaya ini menjadi alternatif kesembuhan.
Baca juga: Viral pengobatan Ida Dayak, Dokter Ortopedi: Prinsipnya "do no harm"
Keempat, lanjut Devie, ekonomis. Pakai alternatif biasanya tidak dikenakan biaya, bahkan bayar sesuai kemampuan atau gratis. Kelima, kata dia, naturalis. Ada yang merasa bahwa pakai alternatif lebih natural, bebas dari penggunaan bahan kimia yang bisa merusak tubuh. Kemudian keenam, holistik, yang disembuhkan bukan hanya fisik, tapi mental, jiwa, hingga spiritualitas.
Terakhir ketujuh adalah eklektis. Pendekatan ganda campuran antara pengobatan konvensional dan alternatif menjadi jalan untuk mencapai kesembuhan.
Sebelumnya pengobatan alternatif Ibu Ida Dayak dijadwalkan digelar di Markas Divisi Infanteri II Kostrad, Cilodong, Kota Depok, pada Senin (3/4) dan Selasa (4/4). Namun pengobatan itu batal digelar, karena membludaknya ribuan pasien yang datang sejak subuh untuk mendapatkan pengobatan Ibu Ida Dayak ini.
Jalan-jalan di seputar Markas Divisi Infanteri II Kostrad, Cilodong, Kota Depok, pada Senin (3/4) dan Selasa (4/4) macet parah hingga mencapai satu kilometer.
Berita Terkait
Hoaks! Ida Dayak dibawa Raffi sembuhkan Lesti Kejora
7 April 2023 11:52
Viral pengobatan Ida Dayak, Dokter Ortopedi: Prinsipnya "do no harm"
4 April 2023 16:55
WHO denda Rp500 juta untuk pengobatan alternatif seperti bekam, pijat obat herbal, benarkah?
31 Mei 2024 09:04
Terapi tradisional Tiongkok ini bantu pulihkan pasien serangan jantung
10 November 2023 13:15
Dinkes Bangka Barat Bina Usaha Pengobatan Tradisional
12 Agustus 2014 21:52
Bangka Barat Potensial Kembangkan Wisata Pengobatan Tradisional
27 Maret 2014 14:39
Mahasiswa UB menemukan obat oles alternatif untuk pengobatan kanker mulut
24 September 2020 11:19