Pangkalpinang (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menyerahkan dua penghargaan bidang arsip kepada PT Timah Tbk, dalam rangka Peringatan Hari Kearsipan ke-52.
"Tata kelola kearsipan efektif, efisien, terintegrasi sangat penting, agar dapat menjadi data-data di pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Menpan RB Abdullah Azwar Anas dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Rabu.
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengatakan PT Timah Tbk memeroleh peringkat I dengan kategori AA 'Sangat Memuaskan' sebagai BUMN pengelolaan kearsipan.
Selain itu, PT Timah juga meraih penghargaan sebagai Unit Kearsipan terakreditasi untuk penyelenggaraan kearsipan dengan Kualifikasi AA 'Istimewa".
"Kearsipan tahun ini sejalan dengan program nasional, di mana program kearsipan memiliki dua impact, yaitu mendorong percepatan reformasi birokrasi yang maju, dan mendorong pemajuan kebudayaan melalui terbentuknya memori kolektif bangsa dan peradaban yang unggul," ujarnya.
Ia menyatakan peringatan Hari Kearsipan ke 52 mengusung tema “Gerakan Kearsipan: Menuju Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa dan Peradaban Unggul”, agar dapat mengambil marwah perjuangan kearsipan yang dilakukan oleh para pendahulu dan kemudian meneladaninya.
"Komunitas kearsipan diharapkan dapat meneguhkan dan memperkokoh kembali niat untuk menyelenggarakan kearsipan yang lebih baik dalam mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo," katanya.
Direktur Sumber Daya Manusia PT Timah Tbk Yennita mengatakan dengan diterimanya penghargaan ini menjadi motivasi perusahaan untuk terus berinovasi dan berupaya melakukan penyempurnaan di bidang kearsipan.
"Kami sudah mulai melakukan alih media arsip aktif dan melakukan digitalisasi dengan implementasi aplikasi kearsipan internal PT Timah Tbk serta terus melakukan pembinaan kesemua Unit Pengolah Kearsipan. Semoga ini semakin memperkuat kinerja kearsipan PT Timah Tbk sebagai salah satu upaya untuk pelestarian memori kolektif bangsa dan sumber inspirasi untuk kedepannya," demikian Yennita.
