Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Bupati Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sahani Saleh meminta nelayan di daerah itu memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi dalam memahami cuaca demi keselamatan nelayan ketika melaut.
"Kami harapkan nelayan dapat memanfaatkan kemajuan informasi dan teknologi dalam memahami kondisi cuaca ketika melaut," katanya katanya saat membuka kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia meminta, nelayan tidak mengandalkan metode kearifan lokal yang diwariskan secara turun temurun dalam memahami kondisi cuaca.
"Karena sekarang sudah terjadi perubahan iklim jadi tidak bisa lagi menggunakan metode kearifan lokal dalam memahami kondisi cuaca," ujarnya.
Menurut dia, tidak bisa dipungkiri nelayan di Belitung memang memiliki metode kearifan lokal sebagai bekal keilmuan yang diwariskan secara turun temurun dalam memahami kondisi cuaca.
Baca juga: Bupati Belitung berharap SLCN tingkatkan jumlah tangkapan nelayan
"Kalau di Belitung ini ada istilahnya dukun angin bisa lihat awan saja dan memahami kondisi arah angin serta lain sebagainya," ujarnya.
Namun, lanjut Sahani, alangkah baiknya nelayan dapat menggunakan kemajuan perkembangan teknologi dalam memahami kondisi cuaca di lapangan.
Hal ini dikarenakan saat ini terjadi perubahan iklim atau situasi cuaca yang tidak menentu dan cepat berubah-ubah sehingga berpotensi menjadi ancaman yang membahayakan bagi keselamatan nelayan.
"Sekarang sudah ada teknologi untuk memahami kondisi cuaca di sana sudah tertera jelas bagaimana kondisi dan informasi cuaca," katanya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Belitung menyambut baik kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2023 yang diselenggarakan oleh BMKG karena dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan nelayan dalam memahami cuaca.
"Selain itu kami harapkan dengan memahami kondisi cuaca para nelayan dapat meningkatkan produktivitas atau hasil tangkapan nelayan," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan memahami kondisi cuaca di lapangan nelayan dapat membuat perencanaan sebelum berlayar.
Dikatakan dia, perencanaan tersebut dapat dilakukan dengan melihat kondisi gelombang dan arus laut.
"Termasuk zona yang penuh dengan ikan sehingga bisa langsung ke sasaran," katanya.