Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meraih penghargaan kategori Program Indonesia Pintar, dalam rangka Bulan Merdeka Belajar sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023.
"Penghargaan tersebut, disematkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," kata Pj Gubernur Suganda di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan bahwa Babel termasuk dalam 3 provinsi terpilih se-Indonesia, selain Bali dan Jawa Barat.
"Namun dibalik kebanggaan itu, Angka Rata-Rata Lama Sekolah di Babel masih berada di angka 8,11," katanya.
Ia menjelaskan penghargaan itu merupakan sebuah kebanggaan, namun dibalik kebanggaan itu perlu diketahui bahwa Angka Rata-Rata Lama Sekolah kita masih rendah, yaitu 8,11.
"Angka tersebut masih tergolong rendah," katanya.
Ia menyampaikan dengan raihan penghargaan tersebut, Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel dapat termotivasi untuk meningkatkan angka Rata-Rata Lama Sekolah di Bumi Serumpun Sebalai.
"Semoga dengan diperolehnya penghargaan Program Indonesia Pintar ini bisa memotivasi kita semua untuk meningkatkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah kita. Jadi, Program Indonesia Pintar ini, jangan cuma di atas kertas saja, tapi benar-benar Program Indonesia pintar, untuk Provinsi Kepulauan Babel," katanya.
"Kita rangsang anak-anak untuk belajar, belajar, dan belajar, sehingga nilai Rata-Rata Lama Sekolah di Bangka Belitung bisa lebih tinggi lagi di tahun-tahun mendatang," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel Ervawi menyebutkan bahwa Program Indonesia Pintar merupakan sebuah program, untuk mengatasi anak-anak yang tidak mampu di Kepulauan Babel, dengan memberikan bantuan sebesar Rp 1 juta/tahun, per satu anak, yang mengcover hingga 1.537 anak.
"Jika dikalikan Rp 1 juta/tahun dengan 1.537 orang anak, totalnya ada sekitar Rp 1,5 M bantuan yang disalurkan setiap tahunnya," katanya.
Ia mengatakan di samping Program Indonesia Pintar, Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel juga memiliki program lain, salah satunya adalah Program Babel Berkah.
Menurut dia Program Babel Berkah digunakan untuk menopang anak-anak yang tidak tercover di Program Indonesia Pintar. Program Babel Berkah, kata Ervawi, saat ini sudah mengcover sekitar 2.305 anak.
"Jadi, program yang kita gagas di Kepulauan Babel ini, bertujuan untuk memberdayakan anak-anak yang tidak mampu," katanya.
Ia menambahkan selain dua program tersebut, Babel juga memiliki prestasi untuk assesmen nasional.
"Dalam pengisian Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) data-data kependidikan untuk mutu pendidikan, SMA/SMK di Kepulauan Babel masuk dalam jajaran ranking 1," katanya.
"Kemudian, dihitung lah indikator-indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran itu, sehingga kita mendapatkan penghargaan, mendampingi Bali dan Jawa Barat pada Merdeka Belajar," katanya.
Ia mengungkapkan keberhasilan dapat menjadi motivasi bagi siswa-siswi agar belajar lebih baik lagi, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Kepulauan Babel.
"Dengan penghargaan yang luar biasa ini, yaitu dari 34 provinsi, Kepulauan Babel bisa bersanding dengan Jawa Barat dan Bali. Artinya, Provinsi Kepulauan Babel itu ada kiprahnya di dunia pendidikan dan bisa bersaing dengan provinsi lain," katanya.
"Selain itu, bisa memotivasi Dinas Pendidikan termasuk sekolah-sekolah, agar terpacu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Bumi Serumpun Sebalai," tutupnya.