Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan kegiatan intervensi spesifik untuk menurunkan angka stunting, sebagai upaya mewujudkan generasi emas Indonesia pada 2045.
"Kegiatan intervensi spesifik ini dilakukan secara langsung untuk mengoptimalkan upaya pemerintah menekan anak stunting," kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Itsnataini di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan intervensi kesehatan spesifik ini dimulai dari sebelum lahir dan sesudah melahirkan anak, seperti memberikan bantuan tablet penambah darah kepada remaja putri dan ibu hamil.
Sementara intervensi kesehatan spesifik sesudah melahirkan yaitu mendorong ibu memberikan inisiasi menyusui dini kepada bayinya, memberikan makanan pendamping dan memantau tumbuh kembang balita di daerah ini.
"Jadi sebelum lahir kita berikan tablet tambah darah pada remaja putri, kemudian pada ibu hamil dan tata laksana pada ibu hamil kurang energi kronis diberikan tambahan energi kronis," katanya.
Menurut dia saat ini masih banyaknya kondisi anemia dan kekurangan gizi pada remaja putri di daerah ini, sehingga pencegahan dimulai dari sebelum lahir bahkan dari remaja.
Ia berharap semua bayi baru lahir tidak diberikan susu formula, sampai nanti mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Jadi dari lahir inisiasi menyusu dini itu ASI saja sampai 6 bulan, tanpa diberikan apapun.
"Jadi setiap bulan kita harapkan semua balita itu dipantau pertumbuhan dan perkembangan supaya melihat misalnya berat badan tidak naik dalam sebulan itu bisa langsung diintervensi," katanya.