Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada (BP3L) mendatangi Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu, untuk membahas tata niaga lada di Negeri Serumpun Sebalai.
"Kunjungan kita hari ini kepada Pak Pj Gubernur terkait masalah tata niaga lada dan juga menyemangati kembali petani lada kita untuk bertanam lada," kata Ketua BP3L Babel Rafki Hariska di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan banyak petani lada Babel saat ini sudah beralih profesi menjadi petani sawit ataupun penambang dikarenakan harga lada yang kurang begitu bagus.
Ia menjelaskan selain berkoordinasi dengan Pj Gubernur Suganda, pihak BP3L sendiri juga berkoordinasi langsung dengan pihak Kementerian Perdagangan RI termasuk IPC (International Pepper Community) yang menjadi pintu bagi para pembeli di luar negeri sebagai patokan dalam membeli lada asal Babel.
Pj Gubernur Suganda menyatakan segera mengajak tim BP3L untuk menentukan waktu agar tim BP3L, berbagai stakeholder serta para pelaku usaha lada dapat berkumpul untuk membahas terkait perihal tata niaga lada.
"Kita padu padankan mana yang lebih menguntungkan untuk semua, petani kita lancar, yang membantu itu juga bisa hidup dari dalam itu semua," katanya.
Ia menyampaikan untuk mencapai tujuan itu setiap pihak wajib berkumpul serta berdiskusi bersama, menurunkan ego dalam mengedepankan kepentingan masing-masing.
"Kita kalau sudah berwenang, tapi masyarakat bingung. Untuk apa kewenangan kalian itu kalau gak ada manfaatnya buat kami?," katanya.
Ia menambahkan berbagai kewenangan tujuannya cuma satu untuk kepentingan masyarakat.
"Nah kalau untuk masyarakat kenapa kita gak bareng-bareng untuk masyarakat tinggal carikan formulasinya seperti apa," katanya.
Menurut dia setiap pihak merupakan individu yang pintar, jika konsep tiap orang dipadukan dengan duduk bersama, maka nantinya akan muncul satu konsep yang lebih pintar dari semua.
Ketua BP3L sendiri mengharapkan pertemuan ini dapat membuat Bangka Belitung menjadi penentu harga lada di Indonesia.
"Kalau di negara lain Malaysia, India, Brazil mereka sudah punya. Indonesia belum, padahal kita (Babel) sebagai pemilik lada terbaik di dunia," katanya.
Berita Terkait
Pj Gubernur: Pejabat pemerintah implementasikan sifat kepahlawanan
10 November 2024 14:36
Bunda PAUD: Rumdin Gubernur Babel jadi sarana edukasi cinta lingkungan
6 November 2024 18:35
Bangka Belitung raih Penghargaan Bhumandala 2024
5 November 2024 12:52
Pj Gubernur Babel tinjau 24 rumah terdampak puting beliung
3 November 2024 19:48
Pj Gubernur sebut festival layang-layang ada filosofinya
3 November 2024 14:32
Pj Gubernur Sugito ajak masyarakat bergembira di HUT Ke-24 Babel
3 November 2024 14:13
Pj Gubernur Babel buka festival layang-layang 2024
3 November 2024 12:50