Koba, Babel, (ANTARA) - Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat 92,57 persen aset tanah belum dimanfaatkan dengan baik untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Baru 7,43 persen aset tanah yang mampu dimanfaatkan untuk menambah PAD, sementara 92,57 persen belum termanfaatkan," kata Kepala BPKAD Bangka Tengah Cherlini di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan semua aset tanah harus segera diamankan dan juga manfaatkan dengan baik untuk menambah PAD sebagai penambah belanja negara.
"Untuk semua petugas dan juga OPD agar mendata semua aset yang berada di instansi masing-masing," ujarnya.
Baca juga: Sekda Bangka Tengah ingatkan OPD kelola aset sesuai aturan
Ia meminta semua OPD dapat memasukkan semua data aset ke dalam aplikasi elektronik strategi pemanfaatan aset tanah Bangka Tengah (Sipaten) yang sudah diluncurkan.
"Silahkan semua OPD mendata dan mengunggah semua data aset ke dalam aplikasi Sipaten karena ini sangat penting untuk pendataan kita," ujarnya.
Cherlini mengatakan, optimalisasi dari pemanfaatan aset sangat penting untuk peningkatan PAD Bangka Tengah serta menambah belanja daerah.
Baca juga: Nilai aset daerah Bangka Tengah Rp1,6 triliun
"Dengan data aset yang terintegritas, bisa menjadi peluang untuk menambah PAD," ujarnya.
Ia mengatakan, optimalisasi pemanfaatan tanah sangat penting dilakukan karena NJOP selalu meningkat karena jumlah penduduk yang selalu bertambah.
"Artinya, akan jadi masalah jika tidak kita manfaatkan, tidak kita kelola dan tidak kita data dengan baik," ujar Cherlini.
Baca juga: Bangka Tengah lakukan inventarisasi aset daerah