Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk berkomitmen menyukseskan program ketahanan pangan nasional dan Indonesia Net Zero 2060, sebagai langkah perusahaan dalam menjawab tantangan dan pradigma tatanan dunia global.
"Manajemen PT Timah Tbk berkomitmen menyukseskan Indonesia Net Zero 2060 dengan melaksanakan reklamasi dan upaya dekarbonisasi," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional dan Indonesia Net Zero 2060 ini, PT Timah Tbk juga mengembangkan program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan yang bertanggung jawab, berkelanjutan serta melakukan penambangan dengan prinsip-pinsip good mining practices.
"Kemarin red-Selasa (8/8/2023), kami bersama Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko telah menanam 300 pohon sagu di Kampung Reklamasi Air Jangkang Bangka dan penanaman sagu ini akan terus digalakkan secara terus menerus dengan melibatkan masyarakat" ujarnya.
Ia menyatakan Kampung Reklamasi Air Jangkang seluas 37 hektare ini merupakan reklamasi bentuk lain yang dilakukan PT Timah Tbk yang dijadikan sebagai wahana ekologi atau tempat belajar, penangkaran hewan langka asli daerah.
"Kawasan kampung reklamasi dikembangkan secara integrasi, baik dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perkebunan dan perikanan serta kawasan ini juga sebagai pusat penyelamatan, rehabilitasi satwa titipan negara, hasil penegakan hukum, satwa serahan dan konflik dengan masyarakat," katanya.
Menurut dia dalam pengembangan tanaman sagu ini di lahan bekas tambang basah ini, PT Timah Tbk akan bekerja sama dengan Yayasan Sekak Green Nature dan PT Bangka Asindo Agri (BAA).
"Sagu ini selain untuk ketahanan pangan juga berperan untuk memperbaiki air kolong tambang yang memiliki kandungan logam, agar bisa dijadikan cadangan air baku masyarakat," katanya.
Ketua Yayasan Sekak Green Nature Rudiyansah mengatakan kolaborasi dengan PT Timah Tbk akan mengoptimalkan penggalakkan penanaman sagu di lahan bekas tambang basah.
"Kita akan terus menggalakkan secara terus menerus melibatkan berbagai masyarakat menanam tanaman sagu di kawasan bekas tambang timah ini," katanya.