Koba, Babel (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menunjuk Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman sebagai narasumber dalam seminar nasional bertajuk Pesisir Tangguh untuk Indonesia Maju, karena dinilai berhasil menata wilayah pesisir.
"Tidak dapat dipungkiri, permasalahan kemiskinan, pertumbuhan penduduk, pendidikan yang terbatas, serta perubahan iklim, menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat pesisir," kata Algafry Rahman dalam materi seminarnya di Gedung Heritage Kemenko PMK, Rabu.
Berkaca terhadap hal ini, Bang Ayi sapaan akrab bupati, dalam sesi sharing session menjelaskan langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam mengatasi persoalan nelayan tradisional.
"Kita bangun sumber daya masyarakat pesisir, baik di sektor pendidikan, kesehatan, perikanan, pariwisata, pemukiman pesisir, keamanan pesisir, dan penanganan stunting," jelas Ayi.
Menurut dia, membangun wilayah pesisir dengan kompleksitasnya persoalan tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan berbagai pihak.
"Kita mengedepankan prinsip membangun bersama, maju bersama dan sejahtera bersama. Tidak ada yang jalan sendiri-sendiri dan sejahtera sendiri pula," ujarnya.
Dengan konsep sinergitas demikian, kata dia, secara perlahan mampu mengatasi satu per satu persoalan nelayan tradisional.
"Kita memulai dengan mencari akar persoalannya, kemudian kita selesaikan secara bertahap dengan melakukan berbagai inovasi sehingga hasilnya cukup signifikan," ujarnya.
Ia mengatakan, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan diiringi dengan membuat sejumlah program yang pro masyarakat pesisir.
"Banyak program masyarakat pesisir yang sudah kita lakukan dan sebagian besar juga berkolaborasi dengan kementerian terkait," ujarnya.