Pangkalpinang (ANTARA) - Perum Bulog Subdivre Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menambah pasokan 1.000 ton beras, sebagai langkah menekan kenaikan harga beras pasaran yang memberatkan ekonomi masyarakat.
"Dalam minggu ini penambahan 1.000 ton beras tiba dan bongkar di Pelabuhan Pangkalbalam," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka Asfianti saat kegiatan sidak beras di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan saat ini stok beras di Gudang Bulog Bangka di Kota Pangkalpinang mencapai 1.500 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Desember 2023.
"Dengan adanya penambahan pasokan ini tentunya akan memperkuat stok beras yang ada untuk menekan kenaikan harga beras di masyarakat," katanya.
Ia menyatakan saat ini harga beras di pasaran rata-rata sudah naik Rp1.000 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp11.500 per kilogram, karena hasil padi petani menurun akibat perubahan iklim El Nino.
"Harga beras Bulog di gudang masih Rp10.250 per kilogram, sementara harga di distributor atau mitra binaan Bulog Rp11.500 per kilogram, atau lebih tinggi karena dipengaruhi biaya pengangkutan atau transportasi dari Gudang Bulog ke pedagang," katanya.
Ia memastikan kualitas beras Bulog ini sangat bagus dan harganya juga terjangkau masyarakat kurang mampu.
"Kami memastikan kualitas beras bagus dan stoknya juga cukup hingga akhir Desember tahun ini," katanya.
Kapolda Kepulauan Babel Irjen Pol. Yan Sultra mengapresiasi langkah Bulog Bangka yang terus memperkuat stok beras untuk meredam kenaikan harga dampak kemarau dan El Nino tahun ini.
"Stok beras di setiap pasar ada, apalagi Bulog juga terus memperkuat ketersediaan beras agar harga beras ini tidak mengalami kenaikan tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu," katanya.