Distributor Belitung pasok 255 ton beras perkuat stok

Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Tujuh distributor di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tercatat memasok sebanyak 255 ton beras guna memperkuat stok dan memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu.

"Kami mencatat tujuh distributor beras di Belitung memasok sebanyak 255 ton beras untuk memperkuat stok dan memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja (DKUKMPTK) Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Kamis.

Menurut dia, pengadaan sebanyak 255 ton beras tersebut secara otomatis akan menambah stok beras di tingkat distributor setempat, sehingga ketersediaan dan stabilitas harga beras tetap terjaga.

Ia mengatakan, pihaknya mencatat stok beras yang tersedia di tujuh distributor daerah itu saat ini tersedia sebanyak 857,13 ton.

"Jumlah ini kami pastikan cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan mendatang," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, harga beras di daerah itu pada pekan pertama Oktober 2024 juga terpantau stabil.

Dikatakan, harga beras cap Sawah (medium) dijual Rp16 ribu per kilogram, beras cap Sendok (medium) Rp16 ribu per kilogram, beras cap Permata (premium) Rp17.400 per kilogram, dan beras SPHP Perum Bulog Rp12 ribu per kilogramnya.

Selain itu, lanjut dia, stok pangan lainnya yang tersedia di tingkat distributor setempat dipastikan juga cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut Hamzah, stok gula pasir tersedia sebanyak 78 ton, tepung terigu 48 ton, minyak goreng 114,2 ton, dan tepung sagu 43 ton

Selanjutnya kacang kedelai 47 ton, kacang tanah 15 ton, dan kacang hijau tiga ton, garam 3,1 ton.

"Pihak distributor juga akan melakukan pengadaan secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat jadi kami pastikan tidak ada kekosongan," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya memastikan stok pangan yang tersedia di masyarakat cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami pastikan stok cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat jadi tidak perlu khawatir apalagi sampai panic buying," ujarnya.