Muntok (Antara Babel) - Sebanyak 17 desa di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas).
"Plafon anggaran untuk program tersebut sebesar Rp350.000.000 per desa bersumber dari bantuan Bank Dunia dan sudah diatur dalam tata perundangan yang berlaku," kata Kepala Bidang Fisra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangka Barat Safrizal di Muntok, Jumat.
Menurut dia, pamsimas merupakan salah satu program andalan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penyediaan air minum dan sanitasi yang layak.
Program pamsimas adalah realisasi komitmen pemerintah untuk masyarakat yang diharapkan mampu membangun rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap kegiatan yang dilakukan masyarakat.
"Semakin besar kontribusi masyarakat akan berbanding lurus dengan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap capaian hasil kegiatan pasminas ini," kata dia.
Sebagai langkah awal dalam menjalankan program tersebut, pihaknya suda melakukan sosialisasi kepada seluruh kepala desa.
Dia mengatakan, jika program ini berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan desa-desa yang lain akan mengikuti langkah yang sama.
"Yang sudah pasti di 17 desa yang tersebar di enam kecamatan, namun ada kemungkinan bertambah karena kami masih membuka kesempatan kepada masyarakat desa yang ingin menyampaikan proposal seperti contoh yang telah kami sampaikan ke desa," katanya.
Pamsimas merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja dengan tujuan meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan khususnya masyarakat desa tertinggal dan masyarakat pinggiran kota.