Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memasukkan Festival Budaya Lintang sebagai kalender wisata, sebagai wujud keberagaman dan warisan budaya secara temurun.
"Festival Budaya Lintang yang digelar setiap tahun merupakan bagian dari upaya melestarikan tradisi masyarakat lokal yang masih hidup serta berkembang di masyarakat," kata Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar usai membuka Festival Budaya Lintang di Manggar, Sabtu.
Ia menjelaskan, Festival Budaya Lintang sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan, memahami sejarah dan melestarikan tradisi yang telah ada di Negeri Laskar Pelangi itu.
"Kegiatan ini merupakan langkah yang tepat untuk membangkitkan seni dan budaya di Kabupaten Belitung Timur melalui kreasi, inovasi dan kolaborasi yang diharapkan terwujud dan terbentuknya karakter serta jati diri dengan kearifan lokal," jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat mencintai dan melestarikan budaya daerah sebagai ciri khas, kekuatan dan simbol keberagaman.
"Kehadiran pertunjukan dan lomba dalam kegiatan ini akan membawa masyarakat kita semakin mencintai dan melestarikan budaya daerah," ujarnya.
Ketua DPRD Belitung Timur Fezzi Uktolseja mengharapkan kegiatan ini dapat menggerakkan dan mengajak masyarakat untuk memajukan kebudayaan desa yang diunggulkan, sehingga mampu memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Sangat bagus Festival Budaya Lintang, semoga desa bisa melestarikan budaya lokal. Apalagi dilaksanakan di kawasan wisata Tebat Rasau, tentu dapat lebih meningkatkan pariwisata Desa Lintang dan dari dana desa bisa didukung untuk melestarikan kebudayaan ini,” ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur Sarwan menjelaskan festival ini menjadi wadah untuk memperkuat hubungan silaturrahim terutama bagi kalangan generasi muda serta untuk mengembangkan potensi dan melestarikan budaya di Desa Lintang.
“Kami memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendorong dan memberdayakan potensi budaya, agar tetap lestari dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Sarwan.