Istanbul (ANTARA) - Kelompok pejuang Hamas Palestina pada Selasa mengatakan bahwa Qatar akan menjadi pihak yang mengumumkan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel.
“Sekarang, terserah kepada saudara-saudara di Qatar, mereka yang akan mengumumkan perjanjian gencatan senjata (antara kami) dengan Israel termasuk persyaratannya," kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Risheq, kepada Al Jazeera yang berbasis di Doha.
Dia mengatakan bahwa rincian mengenai gencatan senjata akan diumumkan dalam beberapa jam mendatang waktu setempat.
“Setelah perjanjian tersebut diumumkan, itu berarti sudah dapat diterima oleh kami (Hamas), dan akan mencerminkan tuntutan dari perlawanan (Palestina),” kata al-Risheq.
Dia juga mengatakan bahwa sebelum menyampaikan tanggapan Hamas mengenai usulan gencatan senjata dan persyaratannya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan pemimpin kelompok Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah.
Pada Senin malam (20/11), media pemerintah Israel melaporkan bahwa Tel Aviv memberi lampu hijau untuk penyelesaian kesepakatan pertukaran tahanan dan menyatakan bahwa mereka sedang menunggu tanggapan dari Hamas.
Menurut perkiraan resmi Israel, sekitar 240 orang telah disandera oleh Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika Israel mulai mengebom daerah kantong yang terkepung tersebut setelah serangan mendadak Hamas.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, sebelumnya mengatakan mereka menahan sekitar 200-250 orang, termasuk tentara Israel dan warga sipil, tetapi kemudian mengumumkan bahwa sejumlah sandera tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
4 tewas, 20 terluka setelah Israel bombardir pengungsian di Gaza
8 September 2024 11:29
Dalam sepekan, pemukim ilegal Israel robohkan 47 bangunan Tepi Barat
8 September 2024 11:16
Yordania, Qatar kecam tuduhan Netanyahu terhadap Mesir tak berdasar
4 September 2024 09:20
Media Inggris dikritik karena cenderung bias dalam pemberitaan Gaza
3 September 2024 16:57
Utusan PBB kecam jumlah kematian "mengerikan" warga sipil Palestina
3 September 2024 13:46
Kisah pilu gadis Gaza yang kehilangan rambut di tengah trauma perang
3 September 2024 10:47