PMI Pangkalpinang Latih 300 Pelajar Jadi PMR

"Dalam waktu dekat kami akan mengadakan sosialisasi dan pelatihan PMR di kantor PMI Kota Pangkalpinang bagi sekitar 300 pelajar di daerah ini untuk membuka wawasan dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidang kepalangmerahan,"

Pangkalpinang (Antara Babel) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pangkalpinang melatih sekitar 300 pelajar setingkat SMP dan SMA menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR) di lingkungan sekolah.

"Dalam waktu dekat kami akan mengadakan sosialisasi dan pelatihan PMR di kantor PMI Kota Pangkalpinang bagi sekitar 300 pelajar di daerah ini untuk membuka wawasan dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidang kepalangmerahan," kata Sekretaris PMI Kota Pangkalpinang Wahyono, Sabtu.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut akan diisi dengan seminar mengenai sejarah palang merah, donor darah sukarela, pertolongan pertama dan perkembangan remaja sebaya.

"Kegiatan itu merupakan salah satu agenda tahunan PMI Kota Pangkalpinang untuk menyosialisasikan dan menambah wawasan pelajar sejak dini terhadap program kemanusiaan yang kami lakukan," ujarnya.

Menurut dia, kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan medis pelajar meski hanya sebatas pada pertolongan pertama, namun hal tersebut sangan bermanfaat di lingkungan sekolah.

"Mudah-mudahan materi yang mereka peroleh dapat dimanfaatkan dan diterapkan di lingkungan sekolah maupun lingkungan bermasyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, pihak sekolah sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut karena memberikan dampak positif bagi pelajar di daerah itu.

"Kami berkeja sama dengan pihak sekolah di daerah ini berupaya meningkatkan partisipasi dan kepedulian pelajar terhadap sesama sesuai dengan posisi dan kemampuannya, seperti kegiatan pertolongan pertama di lingkungan sekolah maupun masyarakat," ujarnya.

Selain itu, anggota PMR juga diharapkan mampu memberikan contoh positif untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menjauhi penggunaan narkoba, minuman keras, bahaya rokok dan kenakalan remaja lainnya dalam pergaulan sehari-hari khususnya di lingkungan sekolah.

"Kami memiliki program pengembangan remaja sebaya (PRS) selama sosialisasi dan pelatihan PMR agar mereka memiliki kepribadian mandiri dan menjadi contoh positif bagi lingkungannya," katanya.