Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C.) Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), mengatakan perlu suatu usaha untuk membela rakyat miskin yang kelaparan. Salah satunya melalui konsumsi ikan. Ikan mengandung omega 3 yang sangat diperlukan bagi ibu hamil dan perkembangan otak bayi.
Hal tersebut diungkapkan dokter Hasto saat menerima audiensi PT. Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) secara daring zoom meeting pada Selasa (16/01/2024).
Dalam pertemuan tersebut, eFishery mengungkapkan harapannya untuk dapat berkolaborasi dan brainstorming dengan BKKBN dalam menuntaskan isu kelaparan di Indonesia.
Sebagai perusahaan unicorn aquaculture pertama di Asia yang memiliki lebih dari 700.000 mitra pembudidaya ikan dan udang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, eFishery terus melakukan inovasi aquaculture intelligence.
"Usaha yang dilakukan eFishery dalam budidaya ikan sungguh bernilai besar dari sisi kemanusiaan. Tidak hanya bisnis yang mengejar keuntungan, melainkan peduli dengan menanamkan jiwa entrepreneurship bagi masyarakat," kata dokter Hasto dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang, Kamis (18/1).
Dokter Hasto mengungkapkan inovasi yang dilakukan eFishery dapat membantu mengangkat daerah yang memiliki stunting tinggi. Semangat eFishery untuk mengoptimalkan potensi lokal selaras dengan BKKBN yang menggaungkan potensi makanan lokal untuk menurunkan stunting.
"Saya berharap betul untuk eFishery menerapkan Human Entrepreneurship Model dengan sebaik-baiknya. Sangat baik untuk kita bermitra, menggerakkan ekonomi kreatif bagi keluarga akseptor agar memerangi stunting. Start small, memulai pilot project dengan menggandeng para mitra," ungkap dokter Hasto.
Perusahaan eFishery mendukung Gerakan Makan Ikan yang kerap digaungkan BKKBN. "Salah satu protein yang sustain dibanding laut yang sifatnya tangkap adalah budidaya ikan karena bisa dikalkulasi sesuai kebutuhan. Untuk itu kita memulai industri aquaculture," ucap Rizky dari eFishery.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi budidaya ikan yang besar. Komoditasnya pun merata di seluruh wilayah. Hal tersebut bagus bagi perputaran ekonomi, termasuk salah satu usaha yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi stunting.
Menanggapi hal tersebut, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti, menunjukkan salah satu program yang ada di BKKBN yang memiliki peluang untuk berkolaborasi dengan eFishery, yaitu bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
"Kita dapat memberdayakan kelompok UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) yaitu UMKM yang diinisiasi oleh BKKBN, ada bermacam-macam bentuk usahanya. Bisa kita arahkan dengan adanya dukungan oleh eFishery nantinya untuk membantu pembudidaya ikan, bersama bergotong-royong dengan mitra lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk pemodalannya," ungkap Nopian.
Berita Terkait
BKKBN Bangka Belitung pantau petugas percepatan penurunan stunting di Belitung
30 Oktober 2024 19:52
Perkuat koordinasi, BKKBN Babel monev PPS di Belitung
29 Oktober 2024 21:22
BKKBN pantau penanganan stunting di Bangka Barat
22 Oktober 2024 23:23
BKKBN Babel gandeng kampus dampingi penanganan stunting Bangka Barat
22 Oktober 2024 23:10
BKKBN Babel gerak cepat turunkan angka stunting melalui pertemuan Monev TPPS tingkat kabupaten
22 Oktober 2024 14:46
Wihaji terpilih sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
21 Oktober 2024 01:07
BKKBN Babel lakukan pengawasan tim penanganan stunting
16 Oktober 2024 21:11
BKKBN Babel monev TPPS di Bangka bahas penyelesaian stunting
16 Oktober 2024 08:50