Pati (ANTARA) - Ribuan petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, minati pupuk non subsidi yang dijual PT Pupuk Indonesia dengan harga diskon 40 persen dari harga normal sebagai bentuk dukungan terhadap petani dalam rangka mempercepat musim tanam.
Program gebyar diskon pupuk non subsidi untuk pupuk jenis Urea dan NPK Phonska tersebut digelar di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Kabupaten Pati di Jalan Pati Kudus di Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Pati.
"Kami menargetkan ada 5.000 petani di Kabupaten Pati yang bisa kami bantu melalui gebyar diskon pupuk dalam rangka mempercepat musim tanam yang sudah dimulai," kata Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia Bob Indiarto ditemui usai peluncuran program gebyar diskon pupuk di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Kabupaten Pati, Kamis.
Sebelumnya, kata dia, terjadi elnino yang hampir dua hingga tiga bulan lamanya, petani tidak bisa bercocok tanam di sawah, sehingga penyerapan pupuk saat itu cukup rendah.
Namun saat ini, imbuh dia, mulai musim tanam, sehingga PT Pupuk Indonesia yang diberikan kepercayaan Pemerintah membantu para petani mendapatkan pupuk lewat acara gebyar diskon pupuk.
Petani bisa membeli 50 kilogram pupuk jenis Urea dan NPK Phonska yang dijual dengan harga normal sebesar Rp450 ribu. Namun, karena PT Pupuk Indonesia memberikan diskon 40 persen, maka petani hanya membayar Rp270 ribu.
Dengan uang sebesar Rp270 ribu, petani bisa membawa pulang 25 kg pupuk urea dan 25 kg pupuk NPK Phonska. Gebyar diskon pupuk tersebut, juga digelar di 30 kota/kabupaten yang tersebar di Provinsi Jateng, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
"Setiap kota ditargetkan bisa membantu 5.000 petani. Diharapkan untuk Kabupaten Pati juga bisa membantu 5.000 petani," ujarnya.
Adanya gebyar diskon pupuk tersebut, mendapatkan sambutan antusias sekitar 3.000-an petani di Kabupaten Pati memadati Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Kabupaten Pati di Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, untuk membeli pupuk non subsidi dengan harga yang terjangkau.
Jariyadi, salah seorang petani asal Desa Dadirejo (Kecamatan Margorejo) mengakui terbantu dengan adanya gebyar diskon pupuk non subsidi, karena alokasi pupuk subsidi yang diterima masih kurang, sehingga kekurangannya bisa dipenuhi dengan membeli pupuk non subsidi yang dijual dengan potongan harga.
"Jelas sangat murah karena harga jual di pasaran seharusnya untuk kedua jenis pupuk tersebut mencapai Rp400 ribu, tetapi saya hanya membayar Rp270 ribu bisa mendapatkan 25 kg pupuk Urea dan 25 kg pupuk NPK Phonska," ujarnya.
Kebutuhan pupuk urea untuk lahan tanaman padi seluas 1 hektare, kata dia, mencapai 300-an kg, sedangkan pupuk Phonska sekitar 150 kg. Sehingga adanya diskon pupuk ini tentu kebutuhan pupuk untuk lahan tanaman padinya bisa terpenuhi.
Berita Terkait
PLN Gandeng Pupuk Indonesia dan ACWA Power untuk produksi hidrogen dan amonia hijau
17 September 2024 09:27
Ajak Petani tebus pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia: mudah, cukup pakai KTP
2 September 2024 10:33
Pupuk Indonesia siapkan 1,7 juta ton pupuk jaga ketersediaan di akhir 2023
29 Desember 2023 18:37
Pupuk Indonesia umumkan pemenang Pupuk Indonesia Media Award 2023
29 Desember 2023 11:45
Pupuk bersubsidi hanya bisa ditebus di kios resmi
24 Desember 2023 21:07
Ratusan inovator berlomba hadirkan karya epik bangkitkan pertanian berkelanjutan Indonesia di FertInnovation Challenge 2023
21 Desember 2023 11:42
Warnai ulang tahun ke-53, PI Niaga berikan santunan
18 Desember 2023 19:30
Peringati Hakordia 2023, Pupuk Indonesia Dukung Program Penguatan Budaya Integritas
18 Desember 2023 10:07