Bangka Barat (Antara Babel) - Tari Idiridir yang dibawakan empat orang penari utama mengawali pesta adat sedekah kampung yang digelar warga Desa Kundi, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Tari idiridir merupakan tarian untuk menghibur anak-anak yang akan disunat, namun pada peringatan tahun ini dilakukan sebagai penghibur masyarakat yang datang," kata Ketua Panitia Pesta Adat Kundi Bersatu, Alwi Pacung di Bangka Barat, Sabtu.
Tarian Idiridir dengan gerakan riang berjingkat mengelilingi para penabuh gendang berlangsung cukup menarik dan membuat suasana semakin semarak dan akrab.
Sepanjang ditarikan dengan melibatkan penonton sesekali disertai gelak tawa karena ada gerakan yang tidak sesuai irama, berlangsung cukup menghibur.
"Sebelum tari idididir, tetua kampung melaksanakan ritual untuk meminta keselamatan kepada Sang Pencipta agar rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama beberapa hari bisa berjalan dengan lancar," kata.
Ia mengatakan, pesta sedekah kampung dilaksanakan turun temurun sebagai simbol ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas anugerah hidup dan panen yang telah diberikan dalam setahun terakhir.
Usai tetua kampung melaksanakan ritual awal, Tari idiridir digelar sebagai pembuka pesta sedekah kampung yang rencananya dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.
Setelah tarian yang berlangsung sekitar 30 menit usai, dilanjutkan dengan pentas silat kampung tiga partai, pada parta pertama dimulai dengan pertarungan silat tangan kosong, dilanjutkan pertarungan jurus tongkat dan diakhiri jurus pedang.
Pada pertunjukan silat kampung yang berlangsung di balai desa tersebut diwarnai dengan saweran oleh para penonton yang dimaksudkan untuk memberi semangat kepada para pesilat agar pertunjukan semakin menarik.
"Usai rangkaian pembukaan yang dipimpin para tokoh adat kampung, rangkaian kegiatan hari ini dilanjutkan dengan hiburan musik," kata dia.