Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan stok daging ayam di tingkat pengecer setempat sebanyak 3,95 ton.
"Kami terus berupaya meningkatkan persedian kebutuhan daging masyarakat selama Ramadhan hingga Idul Fitri untuk menjaga harga daging tetap stabil di daerah ini," kata Kabid Distribusi BKP Babel M. Yusmin di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan stok tersebut tersebar di satu kota dan enam kabupaten yakni 0,25 ton di Kota Pangkalpinang, 0,03 ton di kabupaten Bangka, satu ton di kabupatenh Bangka Barat, 2,5 ton di Kabupaten Bangka Selatan, 0,1 ton di Kabupaten Bangka Tengah, 0,04 ton di Kabupaten Belitung dan 0,03 ton di Kabupaten Belitung Timur.
"Permintaan daging ayam di daerah ini belum mengalami peningkatan signifikan sehingga stok tersebut masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, harga daging ayam di daerah itu tetap mengalami kenaikan harga sejak diberlakukannya tarif baru bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Selain itu, kenaikan harga juga disebabkan momentum pelaksanaan ibadah puasa.
"Pemerintah provinsi (pemprov) telah mengadakan kegiatan pasar murah di beberapa daerah untuk mencegah lonjakan harga selama bulan puasa dan menjelang perayaan Idul Fitri," Ujarnya.
Sementara itu, kata dia, harga daging ayam di daerah itu masih bertahan normal seiring dengan permintaan konsumen yang masih stabil yaitu di tingkat pengecer mencapai Rp32.000 hingga Rp38.000 per kilogram.
"Harga komoditas daging ayam di daerah ini bervariasi karena ada biaya tambahan transportasi untuk mendistribusikan bahan pangan tersebut hingga ke daerah," ujarnya.
Menurut dia, lonjakan permintaan masyarakat dan harga daging ayam di daerah itu akan terjadi menjelang hari Raya Idul Fitri untuk memeriahkan perayaan agama Islam tersebut.
"Mudah-mudahan dengan stok daging ayam saat ini dapat mencukupi kebutuhan masyarakat di daerah ini hingga Hari Raya Idul Fitri," ujarnya.
Ia berharap agar pihak distributor dan pengecer tidak menaikkan harga daging ayam terlalu tinggi sehingga masyarakat tetap dapat menjangkaunya.
"Kami mengimbau kepada distributor untuk menjaga ketersediaan komoditas daging ayam di daerah ini untuk mecegah terjadinya lonjakan harga," ujarnya.