Manggar, Babel (ANTARA) - Indeks harga konsumen (IHK) di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan sebesar 0,75 persen.
"Berdasarkan data BPS per Juli 2024, daerah ini mengalami deflasi atau penurunan IHK dan hasil rilis BPS ini akan menjadi bahan evaluasi untuk melihat kondisi perekonomian terkini," kata Sekretaris Daerah Pemkab Belitung Timur Mathur Noviansyah di Manggar, Kamis.
Terjadinya deflasi, menurut Mathur, karena adanya perubahan pola perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan untuk menghemat pengeluaran, dimana masyarakat jauh lebih bijak dalam memanfaatkan ruang untuk pemenuhan ekonomi sehari-hari.
"Masyarakat sudah mulai melakukan penghematan-penghematan, mulai dari menyediakan sendiri kebutuhan pokok, baik melalui media-media pertanian maupun perkebunan,” kata Mathur.
Namun yang lebih penting lagi menurutnya adalah bagaimana mayoritas masyarakat dapat memanfaatkan ruang dan lahan yang ada, baik untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari maupun untuk dijual kembali.
Dengan lahan pertanian, baik persawahan maupun sayur mayur yang ada, menurut Mathur, kebutuhan pangan akan bisa diproduksi sendiri.
“Segala sesuatu itu kalau bisa kita hasilkan sendiri untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang daru luar daerah,” ujar Mathur.
Kepala Kantor BPS Belitung Timur Dwi Widiyanto mengatakan selain terjadi penurunan IHK dari bulan ke bulan, tingkat deflasi juga terjadi pada year to date (y-to-d/perbandingan IHK Desember 2023 dengan Juli 2024). Hingga Juli 2024 Kabupaten Belitung Timur mengalami deflasi sebesar 0,12 persen.
“Kelompok yang mengalami deflasi y-on-y atau terjadinya penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,36 persen, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen,” kata Dwi.