Gaza (ANTARA) - Sebagian besar korban yang terluka dalam serangan Israel yang menghantam sebuah sekolah di Kota Gaza pada Sabtu dini hari menderita luka parah, termasuk luka bakar di sekujur tubuh dan kehilangan anggota tubuh.
"Hari ini adalah salah satu hari yang paling berat dalam perang yang sedang berlangsung," kata Direktur Rumah Sakit Baptis di Gaza, Fadel Naeem kepada Anadolu, Sabtu.
Naeem menyoroti jumlah korban yang signifikan akibat pembantaian di Sekolah Al-Taba'een. Ia mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak korban berada dalam kondisi kritis di ruang operasi rumah sakit.
"Sejauh ini, 70 korban pembantaian telah teridentifikasi, sementara sisanya masih dalam kondisi terpotong-potong sehingga sulit diidentifikasi," ucapnya.
Baca juga: RI kutuk keras pembantaian warga Palestina oleh Israel di sekolah Gaza
Lebih lanjut Naeem mengatakan bahwa Rumah Sakit Baptis, satu-satunya fasilitas medis yang beroperasi di Kota Gaza, sangat kekurangan peralatan karena tidak memiliki pasokan medis dasar dan unit darah untuk merawat yang terluka.
Ia menekankan bahwa rumah sakit tersebut kesulitan untuk menangani pasien yang jumlahnya sangat banyak karena kekurangan staf medis dan pasokan penting yang diperburuk oleh perang yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengatakan bahwa tentara Israel "secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi saat melaksanakan salat subuh, (yang) menyebabkan penambahan dalam jumlah korban."
Baca juga: Israel perintahkan evakuasi, 60.000 warga Palestina mengungsi
Serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut sumber resmi Palestina.
Meskipun ada seruan pada Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 39.800 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Baca juga: Ratusan warga Gaza pengungsi sekolah tewas diserang Israel
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Sumber : Anadolu
Berita Terkait
Kisah mencekam warga Suriah saat Israel lancarkan serangan intens
10 September 2024 14:29
40 tewas, 60 terluka dalam serangan udara Israel di Al Mawasi, Gaza
10 September 2024 11:30
Seorang bayi berhasil diselamatkan dari reruntuhan di Gaza usai serangan udara Israel
13 Agustus 2024 09:38
Sembilan warga Palestina tewas dalam pengeboman di Gaza City
18 Juli 2024 23:04
Israel lancarkan serangan udara ke Lebanon selatan, balas Hizbullah
5 Juli 2024 18:40
Sedikitnya 21 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel
19 Juni 2024 21:15
Sedikitnya 210 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel
9 Juni 2024 15:31