Tanjung Pandang, Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah keluarga miskin ekstrem di daerah itu tersisa sebanyak 22 jiwa yang berasal dari 10 Kepala Keluarga (KK).
"Berdasarkan data, jumlah keluarga miskin ekstrem di Belitung saat ini masih tersisa 22 jiwa dari sebanyak 10 KK," kata Pj Bupati Belitung, Mikron Antariksa di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, pemerintah daerah menargetkan kasus kemiskinan ekstrem di daerah itu dapat tertangani atau nihil pada Oktober mendatang.
"Kami targetkan keluarga miskin ekstrem di Belitung ini bisa ditangani menjadi nihil pada Oktober mendatang," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam mempercepat penanggulangan keluarga miskin ekstrem di daerah itu, pihaknya berkolaborasi dengan forum Corporate Social Responsibilty (CSR) serta Baznas Belitung.
"Kami memberikan bantuan kepada keluarga miskin ekstrem salah satunya adalah untuk menekan beban biaya pengeluaran rumah tangga miskin dengan bantuan sembako maupun usaha-usaha," katanya.
Di sisi lain, lanjut Mikron, pihaknya juga akan membangun rumah layak huni bagi delapan keluarga miskin ekstrem di daerah itu.
"Lima unit pembangunan rumah layak huni bersumber dari APBD Belitung dan tiga unit pembangunan rumah layak huni anggaran bersumber dari CSR," ujarnya.
Dirinya menargetkan pada Oktober mendatang kasus kemiskinan ekstrem di daerah itu berhasil ditangani sehingga menjadi nihil.
"Pengetesan kemiskinan ekstrem ini menjadi mandat khusus dari Kemendagri sejak saya dilantik sebagai Pj Bupati Belitung selama kurang lebih lima bulan mendatang," katanya.