Jakarta (Antara Babel) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan
bahwa pelaku bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Ivan Armadi
Hasugian (18), berhubungan langsung dengan Bahrun Naim, tokoh ISIS di
Asia Tenggara.
"Ivan punya kontak langsung ke Bahrun Naim," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, peristiwa bom di Medan itu merupakan fenomena baru
dalam gerakan terorisme karena merekrut pelaku bom dibawah umur 18
tahun, lalu diajari merakit bom dan melakukan operasi sendiri.
Tito menyebut operasi itu adalah "lone wolf" namun melakukan kontak langsung dengan Bahrun Naim.
"Ini pola lone wolf, Ivan merupakan self radicalisation tidak terkait
jaringan apa pun namun punya kontak langsung dengan Bahrun Naim,"
ujarnya.
Kapolri mengatakan, Bahrun Naim merupakan tokoh ISIS di Asia
Tenggara yang terkait peristiwa bom di Mapolres Sulu, dan rencana teror
pada akhir tahun 2015 namun berhasil digagalkan.
Sebelumnya, IAH diamankan di Gereja Stasi Santo Yosep, Jl Dr Mansyur Medan, pada Minggu (28/8) pagi.
Pemuda yang bulan Oktober nanti berusia 18 tahun ini diringkus
jemaat saat menyerang pastor dengan pisau, IAH pun diduga ingin
meledakkan bom yang dibawanya.
IAH menyamar sebagai jemaat dengan duduk mengikuti misa sekitar
pukul 08.00 WIB, lalu menyerang Pastor Albert Pandiangan (60) ketika
hendak memberikan kotbah, korban mengalami luka ringan di bagian tangan
karena tusukan pisau.
Pelaku Bom Medan Punya Kontak Langsung ke Bahrun Naim
Senin, 5 September 2016 16:15 WIB