akarta (Antara Babel) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjajaha Purnama atau Ahok menyatakan kelanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta ada di tangan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
"Saya enggak tahu. Nanti putusannya sama beliau (Luhut), bukan sama saya," kata Ahok seusai pertemuan dengan Luhut di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis.
Ahok mengaku pertemuan dengan Luhut yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM itu, bukan untuk membicarakan tentang proyek reklamasi.
Ia juga mengaku tidak tahu tentang pendapat Luhut yang menyatakan bahwa proyek reklamasi 17 pulau itu tidak bermasalah. "Saya enggak tahu," ujarnya.
Sebelumnya, Luhut mengisyaratkan kelanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta lantaran atas pihaknya tidak melihat adanya masalah meski proyek di salah satu pulau sempat dihentikan pada pertengahan tahun ini.
"Saya lihat enggak ada masalah. Tadi dilaporkan, semua 'manageable' (bisa diatasi)," ujarnya di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (7/9).
Rizal Ramli, Menko Kemaritiman yang sebelumnya, membatalkan proyek reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta lantaran dinilai melakukan pelanggaran berat karena membahayakan lingkungan hidup, lalu lintas laut dan proyek vital.
Pulau itu juga dinilai mengganggu lalu lintas kapal nelayan yang seharusnya bisa dengan mudah berlabuh di Muara Angke.
Rizal menyebut, berdasarkan analisa Komite Gabungan, reklamasi Pulau G juga dibangun sembarangan secara teknis karena dampaknya yang merusak lingkungan hingga membunuh biota.
Dalam rakor tersebut, diputuskan pula sejumlah pulau reklamasi yang melakukan pelanggaran sedang dan ringan, selain pelanggaran berat yang dilakukan pengembang untuk Pulau G.
Pulau C, D dan N dinilai melakukan pelanggaran sedang, di mana pihak pengembang diminta melakukan sejumlah perbaikan dan pembongkaran.
Sementara itu, pelanggaran ringan dinilai berdasarkan masalah administrasi dan proses pembangunan.
Kala itu, Ahok merespon keras keputusan tersebut dan menyebut jika keputusan tersebut harus berdasarkan keputusan Presiden, bukan hanya berupa rekomendasi menteri.
Berita Terkait
Disinformasi! Video PDIP usung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024
28 Agustus 2024 21:54
Megawati minta Ahok tak banyak nyerocos ke publik
26 Agustus 2024 16:21
Ahok: PDIP tak mungkin usung Anies maju Pilkada Jakarta 2024
14 Agustus 2024 19:45
Deretan hoaks bagi-bagi hadiah uang di medsos, mulai Raffi Ahmad hingga Elon Musk
7 Agustus 2024 08:24
Megawati lantik Ganjar dan Ahok jadi pengurus DPP PDI Perjuangan
5 Juli 2024 13:32
Anies-Ahok menyatu cegah polarisasi Pilkada DKI Jakarta
12 Mei 2024 09:37
Erick Thohir hormati keputusan Ahok mundur dari Pertamina
3 Februari 2024 19:37
Ahok mundur dari Pertamina, Ganjar: Saya terima kasih
3 Februari 2024 17:30