Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah guna meningkatkan penerimaan zakat di Indonesia, mengingat potensi zakat mencapai Rp300 triliun.
"Saya ingin mengingatkan kembali bahwa kolaborasi dengan pemerintah itu penting sekali untuk dilakukan, terutama untuk meningkatkan penerimaan zakat," ujar Menag Yaqut dalam Rakornas Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa.
Kepada Baznas dan LAZ yang hadir, Menag Yaqut mengingatkan penerimaan zakat perlu digali sehingga dapat memberikan dampak besar bagi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menag menuturkan saat ini potensi zakat yang ada mencapai Rp300 triliun. Namun target yang ditetapkan Baznas baru sekitar Rp41 triliun.
"Baznas ini menjadi motor penting bagi penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat selama bisa dikelola dengan baik," kata dia.
Ia pun menyarankan Baznas untuk melakukan dua kolaborasi dengan pemerintah. Pertama, mengupayakan penerapan insentif pajak bagi para muzaki (orang yang wajib membayar zakat).
"Jadi mereka yang sudah membayar zakat, maka ada insentif pajak yang bisa diberikan, sehingga dengan begini potensi zakat yang besar itu bisa dioptimalkan," kata Menag.
Kedua, Menag menyarankan Baznas dapat membangun kolaborasi dengan BUMN terkait dengan penerimaan zakat yang bersumber dari dana CSR (Corporate Social Responsibility).
"Pak Noor Achmad (Ketua Baznas RI) di sini banyak BUMN yang memberikan dukungan nih. CSR BUMN setahu saya dalam setahun itu lebih dari Rp11 triliun, Pak. Itu 30 persen dari kelolaan Baznas saat ini," kata dia.
"Nanti kalau pun ada kementerian atau lembaga dengan nama lain yang mengelola BUMN, penting saya kira Baznas mengajak bicara," ujar Menag Yaqut.