Jakarta (ANTARA) -
Jabatan tersebut merupakan jabatan kedua yang diemban Luhut dalam Kabinet Merah Putih setelah Prabowo melantik Luhut sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional pada Senin (21/10).
Posisi ini semakin memperkuat rekam jejak karier Luhut dalam pemerintahan, setelah sebelumnya dia juga dipercaya menjabat menteri oleh dua presiden yang berbeda.
Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur, putra kelahiran Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947 itu dipercaya menjadi Menteri Perdagangan dan Industri pada 2000-2001.
Sebelum jadi menteri, Luhut merupakan Duta Besar RI untuk Singapura pada 1999-2000 setelah ditunjuk oleh Presiden B.J. Habibie pada awal era Reformasi.
Setelah lama tak berkiprah di pemerintahan, Luhut kembali dipercaya menjabat sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo. Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Luhut awalnya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan selama hampir setahun.
Namun pada Agustus 2015, Luhut ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada Juli 2016, jenderal purnawirawan itu diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Kemudian, dalam Kabinet Indonesia Maju tahun 2019, ia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi hingga akhir masa tugas kabinet tersebut.
Di era kepemimpinan Jokowi, Luhut sempat merangkap sejumlah jabatan, di antaranya Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional, Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Koordinator PPKM Wilayah Jawa-Bali, dan Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Di luar pemerintahan, Luhut saat ini juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) periode 2021-2025.
Karier dan penghargaan militer
Selama berkarier di militer, Luhut mendapat berbagai penghargaan. Selain meraih predikat lulusan terbaik Akademi Militer Nasional Angkatan 1970, dia juga menyandang predikat lulusan terbaik Akabri bagian darat dan mendapat penghargaan Adhi Makayasa pada 1970.
Luhut, yang pernah mengambil pendidikan Magister Administrasi Publik di George Washington University, Washington, Amerika Serikat, juga pernah meraih penghargaan Trofi Payung Emas 1971 serta lulusan terbaik Kursus Dasar Kecabangan Infanteri pada 1971.
Luhut juga merupakan pendiri dan komandan pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981), yang merupakan salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Luhut juga merupakan Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Ia meraih prestasi dan predikat sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Timor-Timur.
Saat menjabat Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, ia juga meraih penghargaan Komandan Korem Terbaik di Indonesia pada 1995.
Pada akhir masa kemiliteran, Luhut mendapat penghargaan Jenderal TNI Kehormatan pada 2000.
Berita Terkait
Luhut sebut Indonesia perlu waspadai dampak kebijakan proteksionis Trump
2 Desember 2024 12:37
Siang ini, Presiden Prabowo lantik pejabat baru KPU hingga Kompolnas
5 November 2024 11:03
Prabowo tambah jabatan Luhut jadi Penasihat khusus bidang Digitalisasi
22 Oktober 2024 12:00
Presiden Prabowo lantik tujuh Penasihat Khusus Presiden
22 Oktober 2024 11:37
Presiden Prabowo angkat Luhut Binsar Pandjaitan jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
21 Oktober 2024 11:09
Cek fakta, video Luhut marah ke Najwa karena mendukung demo penolakan revisi UU Pilkada
16 September 2024 19:17
Menko Luhut yakin pembatasan BBM Pertalite tak akan ganggu daya beli
3 September 2024 15:50
Ormas Pejuang Bravo Lima resmi hadir di Belitung
25 Agustus 2024 18:05