Koba, Babel (ANTARA) - Sebanyak 27 tenaga pendidik di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikuti program guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran pada satuan pendidikan.
"Sebanyak 27 guru penggerak ini memiliki tugas menularkan apa yang sudah dipelajari selama proses pendidikan tersebut berlangsung," kata Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Bangka Tengah Hamdan di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, sebanyak 27 guru penggerak angkatan ke-10 itu saat ini sudah masuk tahap Lokakarya atau Panen Hasil Karya.
"Lokakarya 7 Panen Hasil Karya ini menampilkan kreasi para calon guru penggerak serta aksi nyata atau rencana pengembangan program para calon guru penggerak Kabupaten Bangka Tengah," ujarnya.
Ia menjelaskan, program guru penggerak ini dilaksanakan selama delapan bulan tanpa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
“Ada 27 orang calon guru penggerak yang terdiri atas 13 guru SD, delapan guru SMP dan enam guru untuk jenjang SMA/SMK," ujarnya.
Ia berharap guru penggerak ini dapat menjadi pemimpin pembelajaran pada satuan pendidikan dan menularkan apa yang sudah dipelajari selama proses pendidikan tersebut berlangsung.
“Melalui pendidikan guru penggerak ini kita bisa menambah kuantitas serta kualitas guru kita yang menjadi pemimpin pembelajaran," ujarnya.
ia mengharapkan, para calon guru penggerak dapat menularkan ilmu yang didapatkan selama proses tersebut baik itu di dalam maupun di luar sekolah.
Salah satu calon guru penggerak angkatan ke-10, Sunardi (35) asal SDN 7 Lubuk Besar mengungkapkan dirinya juga pernah mengikuti pendidikan program guru penggerak pada angkatan ke-6 tetapi tidak masuk ke tahap selanjutnya.
Ia mengatakan, berbagai pengetahuan didapatnya selama mengikuti proses pendidikan guru penggerak baik itu dalam hal berkolaborasi, berelaborasi, maupun mengimplementasikan aksi nyata.
“Pada Pendidikan Program Guru Penggerak ini kita mengenal Alur MERDEKA yang mana kita harus mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antarmateri hingga terakhir kita harus menerapkan atau mengimplementasikan aksi nyata sebagai bentuk peningkatan kompetensi,” kata guru SDN 7 Lubuk Besar ini.