Pangkalpinang (ANTARA) - Salah satu ulama di Kota Pangkalpinang, Ustad Firdaus mengingatkan para pasangan calon (paslon) peserta Pilkada serentak 2024 agar tidak menggunakan politik uang dan caci maki untuk mempengaruhi masyarakat menggunakan hak pilihnya.
"Jangan ada politik caci maki karena semua calon itu orang islam, jika kita mencela salah satu paslon berarti kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai syariah islam," kata Ustad Firdaus usai mengisi tausiyah dan doa bersama dengan Bawaslu Kota Pangkalpinang di Taman Sari Pangkalpinang, Sabtu.
Ustad Firdaus mengatakan, jangan ada politik uang karena yang menyogok dan menerima sogokan akan dilaknat oleh Allah dan tidak berkah hidupnya, jadi jangan sampai mendapat laknat.
"Kalau kita dilaknat oleh Allah maka tidak akan berkah hidupnya, jadi jangan sampai dapat jabatan dari cara-cara yang haram karena itu dilarang oleh agama," ujarnya.
Ia juga berpesan kepada KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggaraan Pemilu untuk dapat menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya karena apapun yang dilakukan para penyelenggara sesuai regulasinya, maka KPU dan Bawaslu akan dapat pahala sebaik-baiknya.
"Namun hati-hati sebaliknya jika KPU Bawaslu tidak melaksanakan amanah dengan baik sehingga muncullah pemimpin yang tidak layak untuk memimpin bahkan zolim, maka di situ KPU dan Bawaslu juga akan punya dosa," ujarnya.
Untuk semua masyarakat juga, Ustad Firdaus berharap dapat menggunakan hak pilihnya dengan berpartisipasi dalam pilkada serentak mendatang dan tidak ragu memilih pemimpin sesuai pandangan islam, pilihlah pemimpin yang berkualitas.
"Bagaimana kita taat kepada pemimpin jika kita juga tidak ikut berpartisipasi memilih pemimpin. Mari gunakan hak pilih karena tidak hanya sebagai warga negara yg baik, tapi sebagai bukti taat kepada perintah Allah dan Rasulnya. Dan siapapun yang terpilih kita harus bisa menerima karena yang terpilih nanti adalah pemimpin untuk kita semua," ujarnya.