• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News babel
Rabu, 14 Mei 2025
Antara News babel
Antara News babel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
      Pemerintah dorong platform ikut skrining konten negatif

      Pemerintah dorong platform ikut skrining konten negatif

      Rabu, 14 Mei 2025 16:07

      Komaruddin Hidayat jadi Ketua Dewan Pers 2025--2028

      Komaruddin Hidayat jadi Ketua Dewan Pers 2025--2028

      Rabu, 14 Mei 2025 15:55

      Presiden ungkap kedekatannya dengan Sultan Brunei selama puluhan tahun

      Presiden ungkap kedekatannya dengan Sultan Brunei selama puluhan tahun

      Rabu, 14 Mei 2025 14:25

      Berpulangnya bapak pencak silat dunia

      Berpulangnya bapak pencak silat dunia

      Rabu, 14 Mei 2025 13:46

      Gunung Marapi meletus Rabu pagi, lontarkan abu setinggi 1.600 meter

      Gunung Marapi meletus Rabu pagi, lontarkan abu setinggi 1.600 meter

      Rabu, 14 Mei 2025 10:25

  • Mancanegara
      Netanyahu sebut Israel akan masuki Gaza dengan kekuatan penuh

      Netanyahu sebut Israel akan masuki Gaza dengan kekuatan penuh

      Rabu, 14 Mei 2025 11:02

      Trump berencana cabut semua sanksi AS terhadap Suriah

      Trump berencana cabut semua sanksi AS terhadap Suriah

      Rabu, 14 Mei 2025 9:17

      Cek fakta, Netanyahu tolak rencana Trump akui kemerdekaan Palestina

      Cek fakta, Netanyahu tolak rencana Trump akui kemerdekaan Palestina

      Selasa, 13 Mei 2025 22:02

      Israel gempur Gaza lagi usai Hamas bebaskan sandera warga AS-Israel

      Israel gempur Gaza lagi usai Hamas bebaskan sandera warga AS-Israel

      Selasa, 13 Mei 2025 20:07

      Trump: Uni Eropa lebih nakal dibanding China

      Trump: Uni Eropa lebih nakal dibanding China

      Selasa, 13 Mei 2025 11:05

  • Bangka Belitung
    • Pangkal Pinang
    • Bangka
    • Bangka Tengah
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
    • Belitung
    • Belitung Timur
    • Lingkungan
        BMKG: Hujan ringan hingga berpetir berpotensi guyur Pangkalpinang Rabu ini

        BMKG: Hujan ringan hingga berpetir berpotensi guyur Pangkalpinang Rabu ini

        Rabu, 14 Mei 2025 6:23

        BMKG: Cerah hingga hujan ringan prediksi cuaca Pangkalpinang Selasa ini

        BMKG: Cerah hingga hujan ringan prediksi cuaca Pangkalpinang Selasa ini

        Selasa, 13 Mei 2025 6:23

        BMKG: Hujan ringan hingga deras berpetir berpotensi guyur Pangkalpinang Senin ini

        BMKG: Hujan ringan hingga deras berpetir berpotensi guyur Pangkalpinang Senin ini

        Senin, 12 Mei 2025 7:46

        BMKG: 36 provinsi diguyur hujan, Babel hujan sedang hingga lebat

        BMKG: 36 provinsi diguyur hujan, Babel hujan sedang hingga lebat

        Minggu, 11 Mei 2025 7:48

        BMKG: Pangkalpinang berpotensi hujan ringan hingga berpetir

        BMKG: Pangkalpinang berpotensi hujan ringan hingga berpetir

        Sabtu, 10 Mei 2025 5:29

    • Olahraga
        270 pelajar SMP di Bangka ikuti Kejurda Pelajar ke XII 2025

        270 pelajar SMP di Bangka ikuti Kejurda Pelajar ke XII 2025

        Rabu, 14 Mei 2025 20:05

        Besok pagi, PSSI buka penjualan tiket timnas Indonesia melawan China

        Besok pagi, PSSI buka penjualan tiket timnas Indonesia melawan China

        Rabu, 14 Mei 2025 17:23

        Cesc Fabregas masih tangani Como musim depan

        Cesc Fabregas masih tangani Como musim depan

        Rabu, 14 Mei 2025 9:41

        Jadwal Thailand Open 2025: 12 wakil Indonesia bertanding pada hari kedua

        Jadwal Thailand Open 2025: 12 wakil Indonesia bertanding pada hari kedua

        Rabu, 14 Mei 2025 9:16

        Indonesia raih satu emas dan satu perunggu dari kano Asia

        Indonesia raih satu emas dan satu perunggu dari kano Asia

        Rabu, 14 Mei 2025 6:01

    • Gaya Hidup
        Zero fluoroscopy, teknik non radiasi atasi penyakit jantung struktural

        Zero fluoroscopy, teknik non radiasi atasi penyakit jantung struktural

        Selasa, 13 Mei 2025 9:16

        Aneka manfaat kunyit bagi kesehatan

        Aneka manfaat kunyit bagi kesehatan

        Senin, 12 Mei 2025 17:40

        Air yang baik untuk dikonsumsi telah lewati proses distilasi

        Air yang baik untuk dikonsumsi telah lewati proses distilasi

        Jumat, 9 Mei 2025 9:06

        XLSMART resmi berdiri langsung hadirkan layanan lebih luas dan konektivitas berkualitas di Sumatera

        XLSMART resmi berdiri langsung hadirkan layanan lebih luas dan konektivitas berkualitas di Sumatera

        Jumat, 9 Mei 2025 8:54

        Anemia dapat dicegah wanita sejak usia remaja

        Anemia dapat dicegah wanita sejak usia remaja

        Kamis, 8 Mei 2025 14:39

    • Opini
        Upaya membasmi premanisme

        Upaya membasmi premanisme

        Rabu, 14 Mei 2025 9:13

        Suara Indonesia: jalan baru ANTARA, RRI dan TVRI

        Suara Indonesia: jalan baru ANTARA, RRI dan TVRI

        Selasa, 13 Mei 2025 10:12

        Belajar dari fenomena kemenangan kotak kosong Pilkada Serentak 2024 dalam demokrasi di Indonesia

        Belajar dari fenomena kemenangan kotak kosong Pilkada Serentak 2024 dalam demokrasi di Indonesia

        Minggu, 11 Mei 2025 8:14

        Robert Francis Prevost, dari misionaris di Peu jadi Paus Leo XIV

        Robert Francis Prevost, dari misionaris di Peu jadi Paus Leo XIV

        Jumat, 9 Mei 2025 9:09

        Peran bahasa Indonesia sebagai manajemen yang efektif di era modern

        Peran bahasa Indonesia sebagai manajemen yang efektif di era modern

        Kamis, 8 Mei 2025 11:55

    • English News
        Indonesia welcomes tourism cooperation with Maldives

        Indonesia welcomes tourism cooperation with Maldives

        Rabu, 16 April 2025 23:07

        Indonesia stops humanitarian aid delivery for Myanmar quake victims

        Indonesia stops humanitarian aid delivery for Myanmar quake victims

        Kamis, 3 April 2025 17:42

        Cambodia, Thailand, Myanmar off-limits for Indonesian workers: govt

        Cambodia, Thailand, Myanmar off-limits for Indonesian workers: govt

        Sabtu, 29 Maret 2025 3:49

        Gov't committed to ensure press freedom: PCO

        Gov't committed to ensure press freedom: PCO

        Minggu, 23 Maret 2025 23:43

        140 mln domestic tourists to travel during Eid: minister

        140 mln domestic tourists to travel during Eid: minister

        Sabtu, 15 Maret 2025 4:01

    • Pariwisata dan Multikultur
      • Pangkalpinang
      • Bangka
      • Bangka Tengah
      • Bangka Barat
      • Bangka Selatan
      • Belitung
      • Belitung Timur
      • Foto
        • Ribuan lampion hiasi langit Candi Borobudur saat perayaan Waisak

          Ribuan lampion hiasi langit Candi Borobudur saat perayaan Waisak

          Senin, 12 Mei 2025 21:25

          Liga Champions: tuan rumah Inter Milan tekuk tamunya Barcelona 4-3

          Liga Champions: tuan rumah Inter Milan tekuk tamunya Barcelona 4-3

          Rabu, 7 Mei 2025 10:37

          Aksi damai bela Palestina bentuk solidaritas dukungan terhadap rakyat Palestina

          Aksi damai bela Palestina bentuk solidaritas dukungan terhadap rakyat Palestina

          Sabtu, 19 April 2025 13:26

          Kodim 0432/Bangka Selatan tanam padi perkuat ketahanan pangan

          Kodim 0432/Bangka Selatan tanam padi perkuat ketahanan pangan

          Selasa, 15 April 2025 23:42

          Wabup Bangka Selatan lantik Pj Kades Simpang Rimba

          Wabup Bangka Selatan lantik Pj Kades Simpang Rimba

          Selasa, 15 April 2025 15:27

      • Video
        • Menapaktilasi perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia

          Menapaktilasi perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia

          Rabu, 14 Mei 2025 10:56

          Juru sembelih berlatih penyembelihan kurban halal

          Juru sembelih berlatih penyembelihan kurban halal

          Minggu, 11 Mei 2025 18:00

          Festival Semarak Ekraf jadi ajang promosi produk lokal

          Festival Semarak Ekraf jadi ajang promosi produk lokal

          Jumat, 9 Mei 2025 23:53

          Tak perlu tunggu HUT untuk lakukan CKG bagi warga Kota Pangkalpinang

          Tak perlu tunggu HUT untuk lakukan CKG bagi warga Kota Pangkalpinang

          Kamis, 8 Mei 2025 19:34

          Melihat ritual Andingigi, cara Suku Kajang mendinginkan bumi

          Melihat ritual Andingigi, cara Suku Kajang mendinginkan bumi

          Kamis, 8 Mei 2025 16:22

      Benarkah Hirosima dan Nagasaki dibom akibat kekeliruan penerjemah?

      Oleh Hanni Sofia Selasa, 24 Desember 2024 16:52 WIB

      Benarkah Hirosima dan Nagasaki dibom akibat kekeliruan penerjemah?

      Jakarta (ANTARA) - Tragedi Hiroshima dan Nagasaki adalah pengingat betapa berbahayanya kesalahpahaman dalam berbahasa.

      Mengingat sebagian sejarawan mencatat kedua kota di Jepang itu dibom akibat kata yang salah diterjemahkan, tanpa konteks budaya yang cukup, ibarat api kecil yang menyulut bensin.

      Dalam sejarahnya kisah memilukan itu terjadi pada 1945, tepatnya setelah Konferensi Potsdam, Sekutu mengeluarkan Deklarasi Potsdam, yang berisi ultimatum kepada Jepang untuk menyerah tanpa syarat. Jika Jepang menolak, Sekutu mengancam akan memberikan "kehancuran besar" terhadap negara tersebut.

      Perdana Menteri Jepang saat itu, Kantaro Suzuki, diminta memberikan tanggapan atas deklarasi ini. Dalam jawabannya kepada pers, ia menggunakan kata mokusatsu untuk menggambarkan sikap pemerintah Jepang terhadap ultimatum tersebut.

      Kata mokusatsu dalam bahasa Jepang dapat memiliki beberapa makna tergantung pada konteksnya yakni "mengabaikan dengan penuh penghinaan" (interpretasi negatif) atau tidak memberikan komentar untuk saat ini" (interpretasi netral).

      Dalam konteks diplomasi, kemungkinan besar maksud Suzuki adalah makna kedua, yaitu bahwa pemerintah Jepang masih mempertimbangkan ultimatum tersebut dan belum ingin memberikan tanggapan resmi, karena masih menunggu sikap Moscow.

      Namun, penerjemah Sekutu kemungkinan karena kurang memahami konteks budaya dan politik Jepang saat itu menerjemahkan mokusatsu sebagai "mengabaikan dengan penghinaan." Akibatnya, Sekutu menganggap Jepang dengan sengaja menolak ultimatum Potsdam.

      Kesalahpahaman ini diduga menjadi salah satu alasan yang mempercepat keputusan Amerika Serikat untuk menjatuhkan bom atom ke Hiroshima pada 6 Agustus 1945, diikuti oleh Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Kedua peristiwa ini menewaskan ratusan ribu orang dan akhirnya memaksa Jepang menyerah.

      Kisah ini sering digunakan sebagai contoh penting dalam studi penerjemahan dan komunikasi antarbudaya. Memahami konteks budaya, politik, dan situasi komunikasi sangat penting dalam penerjemahan.

      Sebab, kesalahan kecil dalam penerjemahan dapat mendatangkan konsekuensi yang begitu besar, terutama dalam situasi sensitif seperti negosiasi perang. Maka penerjemahan tidak hanya soal bahasa, tetapi juga memahami maksud di balik kata-kata.

      Walaupun sebagian orang percaya peran mokusatsu tidak sepenuhnya menjadi penyebab tunggal tragedi Hiroshima dan Nagasaki, kesalahan interpretasi ini menunjukkan betapa pentingnya diplomasi bahasa dalam sejarah dunia.

      Faktor politis

      Boris Naimushin, Associate Professor dalam bidang Penerjemahan dan Penafsiran di Departemen Bahasa dan Budaya Asing di New Bulgarian University, Sofia, Bulgaria, dalam artikelnya "Hiroshima, Mokusatsu and Alleged Mistranslations," berpendapat bahwa fokus pada satu kata tanpa mempertimbangkan konteks keseluruhan dapat mengalihkan perhatian dari faktor politik yang lebih luas.

      Menurutnya, pesan keseluruhan dari pernyataan Suzuki jelas menolak ultimatum Sekutu, terlepas dari bagaimana "mokusatsu" diterjemahkan.

      Ia bukan satu-satunya sejarawan yang percaya bahwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki merupakan langkah strategis untuk menunjukkan kekuatan kepada dunia, khususnya Uni Soviet, yang mulai muncul sebagai kekuatan global.

      Jika itu benar, maka mokusatsu hanyalah alasan yang dicari-cari untuk melegitimasi keputusan yang sudah dirancang sebelumnya.

      Meskipun dari situ dapat diambil pelajaran yang berarti bahwa salah satu alat paling mematikan dalam sejarah manusia adalah bahasa itu sendiri.

      Kata-kata yang diucapkan, dituliskan, atau diterjemahkan membawa dampak yang sering kali melampaui apa yang pernah dibayangkan.

      Dalam komunikasi lintas bahasa dan budaya, ambiguitas sering kali adalah musuh terbesar. Penerjemah Sekutu memahami mokusatsu sebagai bentuk penghinaan dan penolakan mutlak terhadap ultimatum.

      Dalam konteks perang yang penuh ketegangan, interpretasi itu menjadi titik balik yang fatal. Sekutu, khususnya Amerika Serikat, menganggap Jepang tidak hanya menolak menyerah, tetapi juga menghina tuntutan mereka.

      Beberapa pekan kemudian, dua kota Jepang menjadi saksi kekuatan destruktif bom atom, sebuah keputusan yang melibatkan bukan hanya teknologi, tetapi juga politik, kuasa, dan ego.

      Namun, apakah kesalahan terletak sepenuhnya pada penerjemahan? Atau, mungkinkah mokusatsu hanyalah sebuah kebetulan dalam skenario yang jauh lebih besar? Di balik kata ini, ada pelajaran mendalam tentang cara manusia memahami atau gagal memahami satu sama lain.

      Kisah ini mengajarkan semua tentang kompleksitas komunikasi, terutama ketika lintas budaya. Kata-kata tidak pernah hanya soal makna harfiah dimana mereka adalah produk dari budaya, nilai, dan konteks sejarah.

      Dalam budaya Jepang, ketidaklangsungan adalah kebiasaan yang sering dipilih untuk menjaga kehormatan dan martabat, baik individu maupun bangsa.

      Sebuah jawaban seperti mokusatsu mungkin dianggap wajar dalam komunikasi internal Jepang, namun menjadi bencana dalam interaksi internasional.

      Sebaliknya, dalam budaya Barat, yang sering kali lebih lugas dan langsung, ambiguitas seperti ini bisa disalahartikan sebagai tantangan atau penghinaan.


      Membangun dunia

      Namun, di luar itu, peristiwa ini mengangkat pertanyaan yang lebih besar: Berapa banyak tragedi dalam sejarah yang sebenarnya bisa dihindari jika manusia lebih berhati-hati dengan bahasa?

      Berapa kali komunikasi yang salah menjadi awal dari konflik besar? Dan mengapa, meskipun manusia memiliki teknologi canggih, mereka masih terus jatuh dalam jebakan kesalahpahaman ini?

      Era modern menawarkan pelajaran baru. Dengan penerjemah berbasis kecerdasan buatan, akses informasi yang lebih luas, dan platform komunikasi global, manusia seharusnya bisa mengurangi risiko seperti ini.

      Tetapi teknologi, betapapun canggihnya, tidak pernah bisa menggantikan pemahaman mendalam tentang budaya dan manusia. Kata-kata adalah sesuatu yang hidup, mereka membawa emosi, niat, dan sejarah yang tak bisa sepenuhnya diurai oleh algoritma.

      Mokusatsu adalah simbol dari batasan pemahaman manusia, sebuah pengingat bahwa komunikasi yang buruk bisa menjadi senjata paling berbahaya.

      Dalam konteks perang, ia menghancurkan kota. Dalam kehidupan sehari-hari, ia merusak hubungan, menimbulkan salah paham, dan membangun tembok di antara kita.

      Namun, pelajaran terbesar dari kisah ini mungkin adalah pengingat tentang tanggung jawab moral yang dimiliki dalam menggunakan bahasa.

      Kata-kata bukan sekadar alat komunikasi; mereka adalah jembatan, atau dalam kasus tertentu, tembok. Ketika manusia berbicara, menulis, atau menerjemahkan, ia tidak hanya mentransfer informasi, tetapi juga membangun dunia.

      Dan dunia seperti apa yang ingin dibangun tergantung pada seberapa bijaksana dalam memilih kata-kata.

      Bayangkan sejenak jika Suzuki menggunakan kata lain yang lebih lugas, atau jika penerjemah Sekutu mengambil waktu untuk menggali makna budaya di balik mokusatsu. Barangkali, sejarah akan berjalan berbeda. Mungkin, Hiroshima dan Nagasaki tidak akan menjadi monumen kesalahan manusia dalam berkomunikasi.

      Faktanya manusia hidup di dunia yang penuh dengan ambiguitas. Tetapi, tragedi seperti ini mengajarkan semua untuk selalu mencari makna di balik kata-kata, untuk memahami bukan hanya apa yang dikatakan, tetapi juga mengapa itu dikatakan.

      Dalam dunia yang semakin terhubung, pelajaran ini lebih relevan dari sebelumnya. Sebab, di dalam setiap kata, ada kuasa. Dan kuasa itu, jika disalahgunakan atau salah dipahami, dapat membawa seseorang ke puncak perdamaian atau ke jurang kehancuran.

      Mokusatsu, pada akhirnya, adalah lebih dari sekadar kata. Ia adalah pengingat abadi tentang kompleksitas bahasa, kesalahan manusia, dan pentingnya empati dalam memahami satu sama lain.

      Sebuah pelajaran yang jika dipahami dengan benar, dapat membantu manusia dalam membangun dunia yang lebih damai. Atau, setidaknya, dunia di mana kata-kata tidak lagi menjadi alasan untuk perang.

      Uploader : Rustam Effendi
      COPYRIGHT © ANTARA 2025
      • Whatsapp
      • facebook
      • twitter
      • email
      • pinterest

      Berita Terkait

      Pengadilan Jepang tolak klaim ganti rugi anak korban bom Nagasaki

      Pengadilan Jepang tolak klaim ganti rugi anak korban bom Nagasaki

      12 Desember 2022 12:39

      Polres Bangka Barat pastikan temuan benda di Sungai Ulu bukan granat

      Polres Bangka Barat pastikan temuan benda di Sungai Ulu bukan granat

      12 April 2025 23:34

      Donald Trump ancam Iran dengan serangan bom jika tolak perundingan nuklir

      Donald Trump ancam Iran dengan serangan bom jika tolak perundingan nuklir

      31 Maret 2025 19:13

      Ledakan bom bunuh diri tewaskan 12 orang di kompleks militer Pakistan

      Ledakan bom bunuh diri tewaskan 12 orang di kompleks militer Pakistan

      5 Maret 2025 10:16

      Israel terima kiriman bom berat AS usai pencabutan larangan pengiriman

      Israel terima kiriman bom berat AS usai pencabutan larangan pengiriman

      17 Februari 2025 13:04

      Israel sengaja bom sebuah lokasi di Jalur Gaza untuk bunuh sandera

      Israel sengaja bom sebuah lokasi di Jalur Gaza untuk bunuh sandera

      15 Desember 2024 12:53

      Tiga tewas, puluhan lainnya luka-luka dalam ledakan bom di Thailand

      Tiga tewas, puluhan lainnya luka-luka dalam ledakan bom di Thailand

      15 Desember 2024 12:31

      Polisi kerahkan 100 personel amankan wisuda di Unpar dari ancaman bom

      Polisi kerahkan 100 personel amankan wisuda di Unpar dari ancaman bom

      15 November 2024 16:10

      Terpopuler

      Klasemen MotoGP 2025: Marc Marquez di puncak usai menangi sprint race di Sirkuit Le Mans

      MotoGP

      Klasemen MotoGP 2025: Marc Marquez di puncak usai menangi sprint race di Sirkuit Le Mans

      Hasil sprint race MotoGP Prancis 2025: Marc Marquez menang enam berturut-turut

      MotoGP

      Hasil sprint race MotoGP Prancis 2025: Marc Marquez menang enam berturut-turut

      Staf Ahli Bupati Bangka ingatkan JCH saling bantu

      Staf Ahli Bupati Bangka ingatkan JCH saling bantu

      Babel dorong masyarakat Belitung Timur tanam singkong

      Babel dorong masyarakat Belitung Timur tanam singkong

      Harga emas Antam hari ini kembali anjlok Rp21.000 menjadi Rp1,884 juta per gram

      Harga emas Antam hari ini kembali anjlok Rp21.000 menjadi Rp1,884 juta per gram

      Top News

      • Pemkab Bangka Barat tingkatkan kualitas pengelolaan arsip desa

        Pemkab Bangka Barat tingkatkan kualitas pengelolaan arsip desa

        21 menit lalu

      • 270 pelajar SMP di Bangka ikuti Kejurda Pelajar ke XII 2025

        270 pelajar SMP di Bangka ikuti Kejurda Pelajar ke XII 2025

        58 menit lalu

      • Gubernur Babel kaji mutasi pejabat

        Gubernur Babel kaji mutasi pejabat

        1 jam lalu

      • Polisi Bangka Barat-warga Airlimau panen jagung ketahanan pangan

        Polisi Bangka Barat-warga Airlimau panen jagung ketahanan pangan

        1 jam lalu

      • Kemenag Bangka pastikan satu orang calon haji gagal berangkat

        Kemenag Bangka pastikan satu orang calon haji gagal berangkat

        1 jam lalu

      Antara News babel
      babel.antaranews.com
      Copyright © 2025
      • Top News
      • Terkini
      • RSS
      • Twitter
      • Facebook
      • Mancanegara
      • Bangka Belitung
      • Lipsus
      • Lingkungan
      • Olahraga
      • Gaya Hidup
      • Opini
      • English-news
      • Pariwisata Babel
      • Ketentuan Penggunaan
      • Tentang Kami
      • Pedoman
      • Kebijakan Privasi
      • BrandA
      • ANTARA Foto
      • Korporat
      • PPID
      • www.antaranews.com
      • Antara Foto
      • IMQ
      • Asianet
      • OANA