Pangkalpinang (ANTARA) - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemuda Lintas Agama menyambut Natal dan tahun Baru 2025 dengan menggelar parade kemanusiaan yang bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi dan saling menjaga antar sesama Agama untuk mendukung keharmonisan sosial.
Titik kumpul peserta Parade kemanusiaan di GOR Sahabudin menuju Asrama Haji pada hari Minggu 22 Desember 2024.
Irwandi Pasha selaku Ketua Wilayah Terpilih GP Ansor Kep. Bangka Belitung masa Khidmad 2024-2028 mengatakan kegiatan ini merupakan simbol toleransi dan persatuan bangsa.
"Parade Kemanusiaan ini, diikuti oleh GP Ansor Babel bersama Pemuda Lintas agama lebih kurang 850 peserta yang diantaranya ada perwakilan Pimpinan Cabang GP ansor se-Kabupaten/Kota, Pemuda Khatolik, Pemuda Hindhu, GAMKI, PMII, IPNU dan IPPNU," katanya.
Dalam menyambut Tahun Baru 2025 ia juga mengajak masyarakat Indonesia khususnya Bangka Belitung untuk melakukan refleksi diri dan evaluasi atas perjalanan kehidupan yang lalu.
"Maka dari itu, diharapkan tumbuh semangat baru dan optimisme dalam menatap kehidupan di tahun yang akan datang," katanya.
Di akhir rangkaian kegiatan Parade Kemanusiaan, GP Ansor Babel menggelar Orasi Kemanusiaan di halaman Asrama Haji pada Minggu 22 Desember 2024.
"Panggung Orasi ini tidak hanya menjadi momentum refleksi dan solidaritas, tetapi juga membangun kepedulian masyarakat luas terhadap isu-isu kemanusiaan, khususnya di Babel," kata Irwandi saat melakukan orasi.
Menurutnya kolaborasi antar Lintas Pemuda menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama.
Ia mengatakan, dalam orasi kebangsaan ini ada beberapa poin penting yang kita sampaikan, yakni pertama siap menjaga keutuhan Negara dan Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Kedua mendukung sinergitas dan soliditas TNI-POLRI, Pemerintah Daerah, Tokoh Agama dan Elemen Masyarakat demi terciptanya Keamanan yang Kondusif dalam menjalankan Ibadah.
" Dan yang ketiga kita menyerukan kepada masyarakat khususnya masyarakat Babel untuk tidak melakukan penyebaran ujaran kebencian dan hoax atas dasar sara, intoleransi dan radikalisme agama, serta dapat memanfaatkan berbagai sarana media sosial dan sarana publik lainnya secara cerdas dan bertanggung jawab," katanya.