Pangkalpinang (ANTARA) - Bea Cukai Pangkalpinang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar donor darah, dalam rangka memperingati Hari Pabean Internasional 2025.
"Kegiatan donor darah ini sebagai wujud kepedulian dalam membantu antar sesama manusia yang sedang membutuhkan tranfusi darah," kata Kepala Seksi Kepatuah Internal dan Penyuluhan, Bea Cukai Pangkalpinang Syarifudin di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dalam rangka memperingati Hari Pabean Internasional yang diperingati setiap 26 Januari tahun ini mengangkat tema Customs Delivering on its commitment to efficienci, security, and prosperity yang dirayakan bea cukai di seluruh negara dengan menggelar berbagai kegiatan.
"Peringatan Hari Pabean Internasional tahun ini, kita menggelar donor darah untuk membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah masyarakat yang cukup tinggi," karanya.
Ia menyatakan kegiatan donor darah kali ini diikuti pegawai dari 12 instansi diantaranya Kantor Kesehatan Pelabuhan,
Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan, KSOP, Pelindo, Polair, KP3, DJPb, Kantor Pelayanan Perbendaharaan, Kantor Pajak Pratama, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Pangkalpinang dan pegawai Kecamatan Pangkalbalam.
"Ini sebagai wujud sinergitas instansi kepelabuhan, polri, pemerintah daerah dalam kegiatan amal untuk membantu pasien rumah sakit yang membutuhkan darah untuk melawan penyakit yang dideritanya," ujarnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, Bea Cukai Pangkalpinang berharap peringatan Hari Pabean Internasional tidak hanya seremonial biasa, melainkan diisi juga dengan kegiatan solidaritas dan kepedulian kepada antar sesama manusia.
Kepala Bagian Pelayanan Donor PMI Kepulauan Babel Melinda menyambut baik kegiatan donor darah ini dengan mendatangkan petugas medis yang sudah berpengalaman dalam proses donor darah.
Beberapa step pemeriksaan dilakukan untuk memastikan pendonor memenuhi syarat dan telah siap untuk donor. Kemudian hasil donor darah ini dapat digunakan untuk seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.
"Saat ini permintaan darah dari pasien rumah sakit mencapai 60 kantong per hari, sementara masyarakat yang datang langsung ke PMI untuk mendonorkan darahnya masih kurang, sehingga PMI cukup sulit memenuhi kebutuhan darah masyarakat yang tinggi ini," katanya.