Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan Pendidikan iklusif anak disabilitas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, agar anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang berkualitas di lingkungan operasional perusahaan itu.
"Dukungan PT Timah terhadap penyandang disabilitas bukan hanya sekadar program tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan PT Timah Tbk melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan melaksanakan inisiatif program pendidikan, ekonomi dan pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas.
"Saat ini PT Timah memiliki sejumlah program yang mendukung pendidikan bagi para penyandang Disabilitas, diantaranya program timah mengajar, mendukung pendidikan di Yayasan YPAC Pangkalpinang, melaksanakan program sekolah entrepreneur difabel di SLB Negeri Mentok," katanya.
Ia menyatakan melalui program timah mengajar, PT Timah memberikan pelatihan bagi para guru dan orang tua dalam mendidik anak berkebutuhan khusus. Selama 2024 sebanyak 175 guru anak berkebutuhan khusus dan 269 orang tua dari anak berkebutuhan khusus telah mengikuti program Timah Mengajar.
Sementara itu, untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan serta pengembangan ekonomi penyandang disabilitas, PT Timah melaksanakan porgram Sekolah Difabel Entrepeneur PT Timah berkolaborasi dengan SLB Negeri Mentok, Bangka Barat.
"Melalui program ini, para pelajar SLB Mentok dilatih untuk membatik dan membuat jus minuman yang dibimbing oleh guru dan tenaga profesional di sekolah mereka," ujarnya.
Menurut dia dengan inisiatif program pemberdayaan dan dukungan pendidikan bagi para penyandang disabilitas, PT Timah berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan setara bagi semua anak, termasuk penyandang disabilitas.
"Dalam melaksanakan program-program bagi para penyandang disabilitas, kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas dan instansi Pendidikan dengan kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan setara bagi semua anak, termasuk penyandang disabilitas," katanya.