Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung konservasi spesies air tawar ikan Tempala Mirah atau yang dikenal dengan nama ilmiah Betta Burdigala.
Hal tersebut disampaikan langsung Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Bangka Selatan Risvandika saat menerima kunjungan Koordinator Penyelamatan Ikan Khusus Asia Tenggara, Dr. Nata Niel dari Singapura, bersama Tim Peneliti Ikan Endemik dari Universitas Erlangga Surabaya dan Universitas Bangka Belitung, Rabu (23/4).
"Kami menyambut baik kunjungan dan kerjasama yang terjalin ini dalam rangka melindungi dan membudidayakan ikan endemik Tempala Mirah yang hanya ditemukan di Bangka Selatan," katanya.
Pemerintah kabupaten Bangka Selatan telah melakukan diskusi bersama tim Koordinator Penyelamatan Ikan Khusus Asia Tenggara dari Singapura, bersama Tim Peneliti Ikan Endemik dari Universitas Erlangga Surabaya dan Universitas Bangka Belitung yang tergabung dalam Organisasi Shoal Asap terkait langkah strategis dalam perlindungan dan melestarikan ikan Tempala Mirah.
"Ikan Tempala Mirah ini merupakan spesies endemik yang hanya ditemukan di Bangka Selatan dan telah terdaftar sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) daerah yang harus dilestarikan dan dilindungi agar tidak punah," ujarnya.
Ia berharap pengetahuan yang diberikan oleh tim peneliti dapat membantu pemerintah kabupaten Bangka Selatan dalam menjaga dan melindungi habitat Ikan Tempala Mirah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi spesies ini.
"Semoga kunjungan ini memberikan edukasi yang bermanfaat bagi pemerintah daerah dan juga masyarakat sehingga mereka dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian habitat ikan endemik Tempala Mirah," ujarnya.
Ketua Tim Peneliti Ikan Endemik dari Universitas Erlangga Surabaya Veril Ahmad berharap agar Bangka Selatan memiliki suaka ikan yang legal untuk melindungi dan membudidayakan Ikan Tempala Mirah.
"Kami berharap ada langkah konkret untuk mengupayakan lokasi yang dapat dijadikan suaka ikan. Ini akan sangat membantu dalam usaha perlindungan spesies Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala) yang berasal dari Bangka Selatan ini," ujarnya.
Koordinator Penyelamatan Ikan Khusus Asia Tenggara, Dr. Nata Niel mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten Bangka Selatan dalam konservasi spesies air tawar ikan Tempala Mirah.
Ia berharap sinergi dan kerjasama antara pihak-pihak terkait dapat berlanjut dan memberikan hasil yang positif bagi keberlanjutan konservasi ikan endemik tersebut.
"Kami yakin, dengan kerjasama yang baik, konservasi ini juga dapat menarik perhatian pariwisata internasional, karena keberadaan ikan endemik sangat menarik perhatian," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, tim peneliti menyerahkan 300 ekor benih Ikan Tempala Mirah (Betta Burdigala), untuk disebarkan ke habitat alami di Kabupaten Bangka Selatan.
Penyebaran benih ikan yang dilakukan di rawa Desa Bikang dan Desa Serdang diharapkan dapat membantu memperkuat populasi ikan Tempala Mirah yang hanya ditemukan di pulau Bangka khususnya di Bangka Selatan.