Pangkalpinang (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Workshop Best Practice Entrepreneurship, guna meningkatkan potensi dan jiwa kewirausahaan mahasiswa di daerah itu.
"Kegiatan ini penting sebagai medium pembinaan kemandirian ekonomi pemuda," kata Ketua Umum DPD IMM Kepulauan Babel Sarkawi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengapresiasi ratusan mahasiswa yang sangat antusias mengikuti Workshop Best Practice Entrepreneurship dan ini membuktikan semangat dan gelora seorang calon pengusaha muda dari kalangan mahasiswa di daerah ini.
"Workshop ini menjadi bagian dari upaya konkret IMM dalam menanamkan nilai-nilai kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan membentuk generasi muda yang mandiri serta responsif terhadap tantangan zaman," ujarnya.
Ia menekankan kegiatan workshop ini dirancang sebagai forum pemberdayaan kader dan mahasiswa secara luas dalam menghadapi realitas sosial, ekonomi yang semakin kompleks. Dengan pendekatan praktis dan inspiratif, workshop ini menekankan pentingnya strategi kewirausahaan yang kontekstual dan solutif, khususnya dalam ruang gerak pemuda yang semakin terdorong oleh digitalisasi dan inovasi.
"Mahasiswa terkhusus kader IMM tidak hanya menjadi wadah perjuangan ideologis, tetapi juga harus tampil sebagai pelopor perubahan yang mampu menciptakan dampak langsung di masyarakat," ujarnya.
Ia menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral kami sebagai anak muda penerus bangsa.
"Kita tidak hanya dituntut untuk kritis dalam membaca realitas sosial, tetapi juga harus mampu memberikan solusi nyata, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi. Jiwa entrepreneurship adalah salah satu bentuk konkret keberpihakan kita terhadap kemandirian umat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa IMM tidak bisa terus-menerus berkutat pada diskursus keilmuan semata tanpa mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan itu dalam bentuk nyata. Dalam konteks Bangka Belitung, potensi kewirausahaan terbuka luas dan dapat digarap secara serius oleh mahasiswa.
“Kita harus ubah pola pikir. Mahasiswa jangan hanya berorientasi pada ijazah dan status pekerja, tetapi harus memiliki mentalitas sebagai penggerak dan pembangun. Dunia usaha bukan sekadar bisnis, tetapi sarana dakwah dan perjuangan. Maka dari itu, IMM hadir untuk memperkuat fondasi itu melalui pelatihan-pelatihan yang konstruktif seperti hari ini,” katanya.
Sekretaris Umum DPD IMM Bangka Belitung Handika Yuda Saputra menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini merupakan pengejawantahan dari semangat IMM dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya ekonomi sebagai instrumen perjuangan dan dakwah.
“Melalui workshop ini, kita ingin membuktikan bahwa IMM tidak hanya pandai berbicara soal ideologi dan gerakan, tetapi juga mampu menghadirkan solusi praktis dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Menurutnya, mahasiswa harus dilatih untuk mampu membaca peluang dan menghadapi tantangan dunia kerja dengan pendekatan yang produktif dan solutif. IMM harus menjadi pelopor dalam membentuk generasi yang mampu menciptakan usaha sendiri dan memberdayakan komunitas sekitarnya.
“Kita melihat antusiasme yang luar biasa dari peserta, dan ini adalah modal besar. Mahasiswa tidak boleh menjadi penonton di tengah perubahan. Kita harus mengambil peran aktif, mulai dari hal kecil, dari usaha kecil, dari lingkungan sekitar kita,” ujarnya.