Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan penurunan angka kemiskinan dari 6,36 persen menjadi 6,20 persen pada 2025, dengan melakukan penguatan kolaborasi lintas sektor.
Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar di Manggar, Kamis, mengatakan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), camat, hingga kepala desa harus bersinergi dan berkolaborasi menciptakan program terobosan dalam penanggulangan kemiskinan.
"Program penanggulangan kemiskinan tidak boleh sebatas kegiatan seremonial atau bantuan di atas kertas. Harus ada dampak nyata yang mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Khairil.
Khairil yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Belitung Timur menegaskan perlunya pendekatan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Ia menilai sejumlah program yang berjalan selama ini belum sepenuhnya efektif karena bantuan sosial yang diberikan cenderung bersifat konsumtif dan belum menyentuh aspek kemandirian masyarakat.
"Bantuan usaha harus disertai pendampingan agar benar-benar berjalan. Ke depan, bantuan sosial akan lebih difokuskan kepada penyandang disabilitas dan lansia yang sudah tidak produktif," ujarnya.
Sementara itu, warga miskin usia produktif akan diberdayakan melalui pelatihan keterampilan dan program ekonomi agar lebih mandiri.
"Manfaatkan anggaran secara cepat dan tepat sasaran. Bangun sinergi dalam pelaksanaan program, dan pastikan seluruh upaya benar-benar fokus menurunkan angka kemiskinan," ujar Khairil