Pangkalpinang (ANTARA) - Desa Tiram, yang terletak di Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi wisata yang luar biasa. Terletak di kawasan pesisir dengan keindahan alam dan budaya lokal yang khas, desa ini menjadi salah satu titik penting dalam pengembangan desa wisata di Bangka Belitung.
Melihat potensi besar ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pertiba hadir membawa program yang tidak hanya relevan dengan perkembangan zaman, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan generasi muda: digitalisasi pemasaran desa wisata.
Workshop digitalisasi: Menyasar pemuda dan pelajar SMP Desa Tiram
Dalam rangkaian program kerja KKN, mahasiswa Universitas Pertiba menyelenggarakan workshop bertema digitalisasi pariwisata yang ditujukan khusus bagi pemuda dan siswa-siswi SMP di Desa Tiram. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran sekaligus kemampuan generasi muda dalam memahami potensi wisata desanya dan bagaimana cara mempromosikannya secara modern melalui platform digital.
Workshop ini terbagi dalam beberapa sesi utama, di antaranya:
1. Pelestarian desa wisata
Peserta dikenalkan dengan konsep desa wisata yang berkelanjutan, yaitu bagaimana menjaga keaslian budaya, lingkungan, dan kearifan lokal sambil tetap membuka diri terhadap kunjungan wisatawan. Mahasiswa menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan, keramahan kepada wisatawan, hingga bagaimana masyarakat bisa turut andil dalam pengelolaan desa wisata.
2. Pengenalan ragam pariwisata di Desa Tiram
Desa Tiram ternyata menyimpan berbagai potensi pariwisata, mulai dari:
Wisata bahari dan pantai, dengan pesona laut dan aktivitas nelayan lokal, wisata kuliner tradisional, seperti olahan hasil laut khas Bangka Selatan, wisata budaya dan sejarah, yang mencerminkan kehidupan masyarakat Melayu pesisir, serta potensi wisata edukatif dan konservasi, seperti pelestarian mangrove dan pelatihan membuat kerajinan tangan dari laut.
Semua ini diperkenalkan kepada peserta agar mereka lebih menghargai dan memahami kekayaan lokal yang dimiliki desanya.
3. Pemasaran digital melalui media sosial
Sesi yang paling diminati adalah saat mahasiswa memaparkan cara mempromosikan desa wisata melalui media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Pemuda dan pelajar diajak memahami:
Cara mengambil foto dan video wisata yang menarik, menulis caption yang informatif dan mengajak,
Menggunakan tagar (#) yang relevan, serta konsistensi dalam mengunggah konten positif tentang desa.
Peserta juga diperkenalkan dengan contoh akun-akun desa wisata lain yang berhasil dikenal luas karena pengelolaan digital yang baik.
Tujuan besar: Menyiapkan generasi digital desa
Kegiatan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi sebuah langkah awal membentuk generasi muda Desa Tiram yang paham teknologi dan bangga terhadap desanya. Dalam era digital seperti sekarang, pengembangan pariwisata tidak hanya bergantung pada keindahan alam, tetapi juga bagaimana desa mampu membangun citra dan daya tarik di dunia maya.
Dengan pembekalan ini, diharapkan para pemuda Desa Tiram dapat menjadi duta wisata digital yang mampu mengangkat nama desanya ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan ke kancah nasional melalui platform digital.
Penutup
Workshop ini hanyalah permulaan dari transformasi besar yang diimpikan. Mahasiswa KKN Universitas Pertiba berharap kegiatan ini akan menjadi pemantik semangat bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus belajar dan mengembangkan potensi desanya secara mandiri dan kreatif. Dengan kolaborasi antara kearifan lokal dan teknologi digital, Desa Tiram siap menatap masa depan sebagai desa wisata unggulan Bangka Selatan.
