Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan Gerakan Mahasiswa Pendamping KUR (GEMPUR) UMKM di Universitas Pertiba, guna meningkatkan serapan kredit usaha rakyat di daerah itu.
"Kita mengintensifkan Gempur ini, karena masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu mengakses pembiayaan formal khususnya KUR," kata Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Babel Muslim El Hakim Kurniawan saat membuka Gempur UMKM di Universitas Pertiba Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan Gempur UMKM di Universitas Pertiba Pangkalpinang sebagai tindaklanjut penandatangan kerja sama antara Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan empat universitas yaitu Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Muhammadiyah, IAIN SAS dan Universitas Pertiba pada Juli 2025, guna meningkatkan UMKM yang berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional.
"Hingga kini, masih banyak pelaku umkm yang belum mampu mengakses pembiayaan formal KUR, karena berbagai keterbatasan informasi, literasi keuangan, maupun kesiapan administrasi usaha," katanya.
Ia menyatakan ada tiga poin yang ingin disasar dari Program Gempur ini, pertama adalah serapan kur ini lebih banyak ke sektor 4P yaitu produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dibanding sektor perdagangan yang bisa memicu overheating ekonomi.
Kedua KUR lebih lebih banyak diakses di pedesaan dibanding di perkotaan dan ketiga sebagai wahan belajar juga bagi para mahasiswa terkait kewirausahaan, karena dengan menjadi pendamping berarti kita juga akan belajar.
"Peran adik-adik mahasiswa dalam program ini tidak hanya penting, tetapi strategis karena mereka menjadi jembatan antara pelaku usaha mikro dengan lembaga keuangan penyalur KUR," katanya.
Selain itu, program ini juga menjadi ruang belajar luar biasa bagi mahasiswa, untuk memahami langsung dinamika pemberdayaan ekonomi masyarakat, sekaligus memperkuat jiwa kepemimpinan dan empati sosial yang sangat dibutuhkan di masa depan.
"Saya mengajak seluruh pihak, baik dari kalangan akademisi, dunia perbankan dan para stakeholder terkait untuk bersinergi secara aktif agar program ini berjalan efektif dan memberikan dampak nyata. mari kita pastikan, bahwa setiap pendampingan yang dilakukan benar-benar mendorong umkm naik kelas dan berdaya saing," katanya.
