Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani mendatangkan investor dari China untuk menjadikan Kepulauan Babel sebagai pusat industri hilirisasi timah nasional, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Inilah cita-cita saya agar Bangka Belitung menjadi industri hilirisasi timah," kata Hidayat Arsani, usai melakukan pertemuan dengan investor asal China, di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan saat ini sudah ada investor asal China, yaitu Mr Xiao Nai Cheng dan Mr Wang Yu Long sebagai pemilik PT Tong Fang merupakan sebuah perusahaan besar dari Negeri Tirai Bambu yang bergerak di bidang hilirisasi timah yang tertarik berinvestasi di Kepulauan Babel ini.
"Para investor asal China ini datang ke Bangka Belitung tertarik berinvestasi untuk membangun smelter terbesar di Indonesia," ujarnya.
Ia menyatakan Kepulauan Babel memiliki kekayaan sumber daya alam khususnya mineral timah yang sangat besar, bahkan daerah nomor dua terbesar di dunia penghasil bijih timah.
"Sejauh ini kekayaan bijih timah dan mineral ikutannya belum berimbang dari sisi ekonomi dan berdampak besar terhadap masyarakat, karena masih diekspor dalam bentuk bahan baku," katanya lagi.
Menurut dia, selama ini bijih timah mentah, atau bahan baku dijual secara masif selama bertahun-tahun tanpa terkelola dengan baik sebagai produk hilirisasi yang bernilai lebih tinggi dan membuka peluang lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.
"Selama ini kita hanya menjual pasir timah dan nilai jual yang belum menjanjikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini," katanya pula.
