Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Bangka Belitung (Babel), M. Haris AR AP menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebutkan simpanan kas daerah Babel mencapai Rp2,1 triliun.
“Dana kita paling tinggi di bank hanya Rp200 miliar. Itu adalah dana pendapatan bulanan, baik di giro maupun deposito,” kata Haris di Pangkalpinang, Selasa (21/10).
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dalam pertemuan daring bersama kepala daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (20/10), memaparkan data Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan Babel berada di urutan ke-13 dari 15 provinsi dengan simpanan daerah tertinggi, senilai Rp2,1 triliun.
Menanggapi hal itu, Haris mengaku terkejut karena berdasarkan catatan Pemprov Babel, dana yang tersimpan di bank jauh lebih kecil dari data yang disebutkan Menkeu.
“Terkait hal ini, kami akan konfirmasi ke Bank Indonesia. Bisa jadi tanpa sepengetahuan kami memang ada dana yang tercatat sebesar itu,” ujarnya.
Haris menjelaskan, kas daerah sebesar Rp200 miliar tersebut bersumber dari pendapatan rutin pemerintah provinsi yang berasal dari pajak-pajak daerah.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita bersumber dari pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan (BBNKB), bahan bakar minyak, alat berat, air permukaan, dan pajak rokok,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh UPT Bakuda dan Samsat di kabupaten/kota terus berupaya meningkatkan pendapatan dengan memperluas jangkauan pelayanan pajak hingga ke wilayah terpencil.
“Tim kami bergerak hingga ke pelosok desa dan pulau-pulau untuk memastikan masyarakat mudah membayar pajak,” kata Haris..
