Koba, Babel, (ANTARA) - DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) sebagai pengguna anggaran dapat mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan melakukan efisiensi belanja, untuk mengatasi defisit APBD 2026 sebesar Rp30 miliar.
Ketua DPRD Bangka Tengah Batianus di Koba, Rabu, mengatakan defisit muncul karena turunnya pendapatan daerah, baik dari PAD maupun transfer dari pemerintah pusat.
Total pendapatan daerah tahun depan diproyeksikan sebesar Rp811,2 miliar, turun 13,98 persen dibanding APBD 2025 yang sebesar Rp943,1 miliar, sementara belanja daerah mencapai Rp841 miliar.
“Defisit Rp30 miliar bisa ditutup dengan SILPA, tetapi kami minta pihak eksekutif tidak hanya mengandalkan itu, mereka harus aktif memperluas sumber PAD dan mengoptimalkan pendapatan,” ujarnya.
Ia menyarankan pemerintah daerah memperkuat strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, memperbaiki pendataan wajib pajak, dan menertibkan sektor-sektor potensial seperti pertambangan, pariwisata, dan jasa.
Upaya ini dinilai penting mengingat tekanan fiskal juga terjadi di banyak daerah di Indonesia akibat penurunan transfer pusat dan fluktuasi PAD.
Selain peningkatan pendapatan, DPRD juga mendorong efisiensi belanja dengan menyeleksi program yang dinilai tidak prioritas.
Belanja daerah harus diarahkan hanya pada kegiatan yang memberi dampak langsung kepada masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Dalam kondisi fiskal terbatas, pemerintah harus bijak menentukan skala prioritas. Setiap rupiah anggaran harus efektif dan bermanfaat untuk pelayanan publik,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) memperkuat koordinasi dan memastikan pelaksanaan APBD 2026 berjalan efisien, transparan, dan akuntabel.
APBD Bangka Tengah 2026 saat ini memasuki tahap evaluasi di Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.
DPRD menekankan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif untuk menjaga stabilitas keuangan daerah di tengah penurunan penerimaan.
